Baca Juga: Bupati Purbalingga Berharap Adanya UIN Dapat Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Dari sepuluh kategori koleksi, museum ini memiliki sembilan koleksi, yakni Arkeologika, Biologika, Etnografika, Geologika, Historika , Keramologika, Numismatika, Seni rupa dan Teknologika.
"Setiap kategori koleksipun tidak hanya satu, tapi ada yang jumlahnya memang banyak. Yang kita tidak punya untuk kategori filologika," terangnya.
Filologika itu berbentuk babad-babad, bisa berupa tulisan. Di Purbalingga sebenarnya ada, sepeti babad onje.
"Tapi belum diserahkan, masih disimpan oleh ahli waris para leluhur,” kata kata Staf Museum Anita Ika Cahyani, Selasa 12 Oktober 2021.
Baca Juga: Tindaklanjuti Perpres 82 Tahun 2021, Bupati Purbalingga Serap Aspirasi Pimpinan Pondok Pesantren
Anita menyampaikan, sebelum pandemic Covid-19, dalam satu tahun, kunjungan ke Museum Soegarda bisa mencapai 5.000 orang. Jumlah tersebut sudah termasuk tinggi, untuk kategori museum di Purbalingga.
Jumlahnya menurun drastis, selama kondisi Pandemi Covid-19. Tercatat hanya 50 pengunjung setiap bulannya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Pemkab Purbalingga Terus Gencarkan Vaksinasi
Kunjungan tersebut pun rata-rata merupakan kunjungan pribadi, dalam arti bukan karena ikatan kerjasama antara museum dengan suatu instansi. Bahkan, pengunjung juga bukan sebatas dari masyarakat Purbalingga saja.