Menurutnya, "duopoli" yang terjadi di dunia berita juga mesti disikapi dengan bijak.
Dia menerangkan, di era sekarang duopoli antara media mainstream dan media sosial telah membawa media mainstream masuk ke rimba-raya media sosial.
“Kita tidak perlu malu mengakui itu, karena ada persoalan akut di dalam penyelenggaraan duopoli media ini. Media mainstream lebih banyak disetir dipengaruhi konten-konten media sosial dan ini secara luar biasa terasa betapa hal-hal yang menjadi kode etik jurnalistik dengan tanpa kendali bisa masuk ke ruang-ruang media-media massa mainstream,” katanya.
Baca Juga: Dikabarkan Hilang, Warga Desa Grantung Purbalingga Ditemukan Tewas di Hutan
Dia menekankan, insan pers yang sukses tidak hanya sekadar mengedepankan ketangkasan dan pengetahuan saja. Etika juga mesti diterapkan dan dijaga.***