Sumber Masalah 'Pamong Praja' di Purbalingga, PT Hanya Menyerap Tenaga Kerja Perempuan

- 16 Januari 2022, 23:13 WIB
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi).
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi). /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, dalam acara Exlusive workshop “Kunci Komunikasi Keluarga Yang Efektif Dengan Pendekatan Neurodominance” mengatakan, salah satu penyebab fenomena Pamong Praja (Papa Momong Mama Kerja) di Purbalingga.

Bupati yang akrab disapa Tiwi ini menjelaskan, fenomena Pamong Praja di Purbalingga salah satu sebabnya adalah PT di Purbalingga lebih banyak menyerap tenaga kerja perempuan ketimbang laki-laki.

“Jadi papanya momong anak mamanya yang bekerja, ini adalah permasalahan riil yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Bahkan tidak jarang istilah Pamong Praja ini menimbulkan permasalahan di dalam keluarga," ujar Tiwi di ballroom Braling Grand Hotel, Minggu, 16 Januari 2022.

Baca Juga: Geger Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Irigasi Desa Argopeni Kebumen, Ini Ciri-Cirinya

Tiwi mencontohkan, salah satu akibat dari fenomena Pamong Praja ini adalah tingginya angka perceraian di Kabupaten Purbalingga.

"Salah satunya perceraian, di mana yang mengajukan gugatan cerai justru dari kaum perempuan, karena merasa bisa bekerja dan suami tidak bekerja,” katanya.

Baca Juga: Akun Facebook Arisha Puteri Braling Pertanyakan Apakah Aplikasi Matur Bupati Sudah Diganti Matur Arisha

Menurutnya, salah satu cara untuk mengubah hal tersebut bisa dimulai dari kelompok sosial terkecil yaitu keluarga.

“Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil, yang memiliki peranan yang sangat besar," katanya.

Baca Juga: Ini Pengakuan Fajar Nugroho Warga Temanggung yang Mengembalikan Bantuan Ganjar Pranowo

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x