Rofik menambahkan, selain bantuan peralatan, sebelumnya, sepuluh penerima juga telah mendapatkan pelatihan.
"Baik pelatihan menggunakan perlatan, sampai dengan peracikan dan penyajian. Sistem usaha ini mengadopsi sistem wara laba," jelasnya.
Ini semacam franchise tapi ga bayar. Mereka sudah dapat pelatihan, ada standar rasa, harga, dan pelayanan.
"Sampai pada pemasok bahan baku dari pedagang yang sudah lama menggeluti,” imbuhnya.***