Lensa Purbalingga - Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di Kabupaten Purbalingga diharapkan mampu menanamkan karakter yang positif kepada diri peserta didik.
Apalagi seperti saat sekarang ini, anak-anak sudah kecanduan dengan smartphone. Oleh karena itu GPAI juga harus bisa memanfaatkan semua media yang ada untuk mendukung proses pembelajaran
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan 12 Maret 2022: Pisces Alami Kesialan, Virgo Tajir Melintir
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka Kanmenag) Kabupaten Purbalingga, Muhammad Syafi’ saat bertemu dengan Asosiasi Guru PAI Indonesia (AGPAII), MGMP PAI dan KKG PAI Kabupaten Purbalingga di aula lantai II Kantor Kementerian Agama (Kanmenag) Kabupaten Purbalingga, Jumat 11 Maret 2022.
“GPAI diharapkan dapat menurunkan atau mengurangi kecanduan smartphone anak didiknya. Karena, sebagai garda terdepan dalam mendidik dan mencetak karakter peserta didik diharapkan guru PAI menguasai materi dan metodologi,” kata Muhammad Syafi’.
Menurutnya, metodologi adalah hal yang lebih penting dari sekedar penyampaian materi yakni Ath thariqotu ahammu minal maddah.
Maka sebagai salah satu sumber ilmu GPAI harus selalu meningkatkan kompetensi profesionalnya baik melalui berbagai pelatihan maupun program lain yang diselenggarakan oleh pemerintah.
“Berpikir melahirkan ilmu, ilmu mempengaruhi suasana hati, dan suasana hati mempengaruhi tingkah laku,” pesannya.