Lensa Purbalingga - Singkong atau ketela pohon merupakan komoditas yang jamak ditemui di wilayah timur Purbalingga seperti Pengadegan dan Kejobong.
Meski banyak ditanam di wilayah tersebut, nilai tambah dari olahan singkong ini masih berkutat pada olahan keripik, tepung, atau campuran beberapa bumbu dapur.
Baca Juga: Ini Empat Raperda Prakarsa yang Diusulkan DPRD Purbalingga kepada Bupati
Masih sedikitnya ruang inovasi dari komoditas singkong ini membuat Aad Purwanto, warga Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga, menyulap kebun singkong seluas 4.550 m² miliknya menjadi kebun lidah buaya.
Terobosan ini ia lakukan setelah mendapatkan pengalaman merantau ke Kalimantan dan bekerja di perkebunan lidah buaya.
Saat kembali ke Purbalingga pada 2019, didorong keberaniannya, ia tanami kebunnya yang semula dipenuhi pohon singkong menjadi pohon lidah buaya.
Baca Juga: Satlantas Polres Purbalingga Raih Penghargaan Pos Pengamanan OKC Lebaran Terbaik
Pada 2020, Aad membulatkan tekad pergi ke Bogor untuk membeli 2.500 bibit lidah buaya.
Dia coba menerapkan pengalamannya di Kalimantan dengan membeli bibit Lidah Buaya jenis Aloe Chinensis merupakan varietas yang memiliki keunggulan produksi.
Varietas jenis ini, kata Aad, setiap pelepahnya memiliki berat sekitar 0,8 – 1,2 kg.