Tren Positif Angka Stunting di Purbalingga, Pemkab Targetkan 2024 Persentase Capai 13,3 Persen

- 29 Juni 2022, 04:00 WIB
Tren Positif Angka Stunting di Purbalingga, Pemkab Targetkan 2024 Persentase Capai 13,3 Persen.
Tren Positif Angka Stunting di Purbalingga, Pemkab Targetkan 2024 Persentase Capai 13,3 Persen. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Kepala Bappelitbangda Purbalingga, Suroto, mengaku optimis bahwa angka stunting di Purbalingga akan mencapai 13,3 persen pada 2024.

Suroto yang juga ditunjuk sebagai wakil ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Purbalingga Tahun 2022, optimis karena tren pereentase stunting di Purbalingga terus mengalami penurunan sejak 2017.

"Dari tahun ke tahun angka stunting di Kabupaten Purbalingga mengalami penurunan. Ini hal yang baik dan aksi penurunan stunting di Kabupaten Purbalingga efektif," kata Suroto pada Selasa, 28 Juni 2022.

Baca Juga: Wakil Bupati Purbalingga Minta Targetkan Penurunan Stunting Bisa Tembus Target Nasional

Angka stunting di Purbalingga sendiri sebesar 28,4 persen di tahun 2017, 26,4 persen di tahun 2018, 17,8 persen di tahun 2019, 16,93 persen di tahun 2020 dan 15,7 persen di tahun 2021.

Suroto sendiri optimis pada 2024, angka stunting di Purbalingga bisa melebihi target nasional yang menargetkan angka stunting di Indonesia sebesar 14 persen.

"Kami optimistis bisa menekan angka stunting yang ditargetkan. Sinergitas semua pihak diharapkan tetap terjalin baik sehingga apa yang ditargetkan tercapai," ujarnya.

Baca Juga: Dinpertan Purbalingga Memberi Vaksin PMK untuk Ternak di 3 Kecamatan

Setali tiga uang dengan Suroto, Wakil Bupati Purbalingga, Sudono mengatakan, PR 1,7 persen untuk memenuhi target stunting nasional bisa terealisasi dalam 2 tahun waktu yang tersisa.

Sudono menambahkan, Ketercukupan gizi dan keluarga rawan stunting akan diketahui secara presisi jika pihak Desa benar-benar dilibatkan dalam penanganan penurunan stunting.

"Gizi harus tercukupi, usia nikah juga harus diperhatikan disamping screening lain sebelum melakukan pernikahan," kata Sudono.

Baca Juga: Deteksi Stunting Sejak Dini, Seluruh Puskesmas Di Purbalingga akan Diberi Alat USG

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Jusi Febrianto mengatakan, salah satu kunci pencegahan stunting adalah pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya gizi saat program dan masa hamil.

Ibu hamil, kata Jusi, mesti mengetahui dirinya terkena anemia atau tidak.

"Kalau anemia, kita dampingi tiga bulan sampai normal sehingga meminimalisir mal nutrisi untuk janin," ujarnya.

Baca Juga: Dinkominfo Purbalinga Adakan Pelatihan Digital Forensik Untuk ASN

Faktor pemenuhan gizi bagi ibu hamil harus menjadi perhatian tidak hanya si ibu, tapi juga suami.

"Harus dipastikan gizinya karena 1000 hari kehidupan (janin) dihitung dari sel sperma bertemu dengan ovum. Bukan dari kelahiran si anak," katanya.***

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah