Dia mengungkapkan, bahwa suami keduanya merupakan penderita tuna wicara dan tidak memiliki pekerjaan serta penghasilan apapun.
Supriyanti mengatakan, suaminya hanya bekerja mencari kayu bakar untuk keperluan di dapur.
Sedangkan untuk keperluan makan sehari-hari, terkadang ada kerabat dan tetangga yang membantunya.
Baca Juga: Pandemi Covid Masih Dinamis, Presiden Jokowi Minta Strategi Intervensi Berbasis Lokal Diterapkan
Baca Juga: Sebagai Ujung Tombak, Polri Harus Profesional dan Modern
“Saya tidak tega jika harus pergi bekerja, sementara Verli kondisinya seperti ini dan butuh perawatan serta pendampingan,” katanya.
Perlu diketahui, bahwa Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak, sehingga meningkatkan tekanan pada otak, dan pada bayi atau anak-anak, penyakit ini akan membuat ukuran kepala membesar.
Oleh sebab itu, berdasarkan saran dari dokter, Verli harus dioperasi untuk mengeluarkan cairan di bagian otak dan kepala.
Baca Juga: 393 CPNS Diambil Sumpah, Bupati Purbalingga: Tugas ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa