Baca Juga: Gudang dan Rumah Kebakaran di Kebumen, Pemilik Mengalami Kerugian Ratusan Juta Rupiah
Mengenalkan Museum Soegarda Poerbakawatja.
Pengelola Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja, Triningsih menjelaskan, program Museum Keliling bukan hanya berusaha keberadaan museum kepada masyarakat, namun juga untuk meningkatkan kecintaan pada kekayaan dan kearifan lokal.
“Mungkin yang dekat kota sudah mengenal dan sering berkunjung ke Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja. Tetapi masyarakat di desa-desa kan mungkin belum,” Triningsih.
Baca Juga: Ini Logo Hari Jadi Kabupaten Purbalingga ke 192 Berikut Maknanya
Edukator museum, Sujatno menyebut komitmen Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja mengenalkan eksistensi museum sekaligus mengangkat keunikan lokal sebagai tema di masing-masing lokasi Museum Keliling 2022 adalah hal yang bagus.
"Misal, kita angkat tema terkait jejak sejarah Islam di Purbalingga saat pameran koleksi di halaman Masjid Jami Wali Perkasa di Desa Pekiringan. Kan, nyambung tuh sama koleksi Pedang Timur Tengah yang dimiliki ", ujarnya.
Kabid Pembinaan Kebudayaan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Wasis Andri Wibowo mengatakan, nilai kearifan lokal yang diusung Museum Soegarda tidak hanya untuk memantik minat melihat koleksi.
Akan tetapi juga rasa bangga karena ada koleksi museum yang berhubungan dengan desanya."Kalau ternyata di Museum Soegarda menyimpan koleksi asal desa tersebut, pasti rasanya akan ada kebanggaan tersendiri", kata Wasis.