Lensa Purbalingga - Anak tidak sekolah (ATS) di Purbalingga masih ada 243 anak. Sementara penanganan terhadap pengangguran baru 23%.
Hal itu dikatakan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam Rakor Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan, Kamis 26 Oktober 2023.
"Jadi masalah kita di kemiskinan ekstrem tinggal pengangguran, anak tidak sekolah, jamban, akses sanitasi dan akses listrik, ada lima," kata Bupati Purbalingga.
Menurut Tiwi, rapat koordinasi ini agar bagaimana tahun 2024 kemiskinan ekstrem bisa nol persen.
"Jadi APBD kita tahun 2024 diarahkan untuk pengentasan 8 indikator yang jadi kebutuhan dasar," terangnya.
Baca Juga: Puluhan Ribu Warga Purbalingga Larut Dalam Alunan Sholawat Akbar Hari Santri Nasional
Delapan kebutuhan dasar yang harus sudah dipenuhi bagi rumah tangga yang tergolong miskin ekstrem diantaranya
"Rumah layak huni, listrik, akses air bersih, jamban, sekolah, intervensi disabilitas, pekerjaan, dan intervensi risiko stunting," ungkapnya.
Baca Juga: Keren! Gula Merah Kristal Purbalingga Kembali di Ekspor ke Amerika