Hal senada juga dirasakan siswa SMA Negeri 1 Purbalingga yang lain, Hafiz Arlingga Dewanto yang mengaku senang bisa kembali mengikuti pelajaran di sekolah.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka lebih bisa dimengerti karena materi dijelaskan langsung oleh guru mata pelajarannya.
“Berangkat sekolah naik motor sendiri, nggak boleh berboncengan dan setelah pelajaran selesai langsung pulang ke rumah, kalo makanan sama minuman wajib dibawa dari rumah, karena kantin tidak buka,” ucap Hafiz.
Baca Juga: Staf KPU Purbalingga Dikabarkan Positif Covid 19, Bukan Lockdown Malah Ini yang Dilakukan
Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga Kustomo melalui Waka Sarana Prasarana Muhammad Syaifudin, Senin, 9 November 2020 mengatakan, simulasi sekolah tatap muka diikuti 6 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 12 siswa.
“Lancar sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan. Alhamdulillah tidak ada kendala untuk simulasi pembelajaran tatap muka. Seharusnya tatap muka diikuti 72 siswa, tetapi ada 3 siswa yang tidak hadir, jadi hari ini yang berangkat 69 siswa,” kata Syaifudin yang juga guru pengampu mata pelajaran fisika.
Ia menambahkan, seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penerapan protokol kesehatan dipersiapkan semaksimal mungkin. Tidak hanya fasilitas cuci tangan, sekolah juga mendesain jalur masuk kedatangan dan pulang bagi yang datang ke SMA Negeri 1 Purbalingga.
“Setelah proses pembelajaran tatap muka, ruang jelas yang digunakan disemprot disinfektan. Penerapan protokol kesehatan juga diterapkan pada layanan perpustakaan, layanan ruang bimbingan konseling dan bimbingan TIK, layanan ketatausahaan, layanan UKS, dan beribadah di masjid sekolah,” ucapnya.
Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang, Pjs Bupati Purbalingga akan Aktifkan RS Darurat