China Terapkan Lockdown 'Zero Covid-19', Ini Imbasnya

16 Mei 2022, 08:19 WIB
Ilustrasai, Ternyata Ini Penyebab Krisis Ekonomi melanda China. /YouTube.

Lensa Purbalingga - Perekonomian Negara China terkena imbas yang besar akibat kebijakan yang dibuat Presiden China, Zero Covid-19.

Presiden China, Xi Jinping masih mempertahankan kebijakan Zero Covid-19 karena dua kota besar dan 45 kota lainya di China lainnya masih dalam lockdown karena gelombang Covid-19 ke 5.

Shanghai adalah rumah bagi 26 juta orang, merupakan kota termaju dan terbesar di China dengan GDP tahun lalu sebesar 680 milyar US Dollar.

Baca Juga: Terobsesi dengan Berat Badan, Hati-hati Tanpa Sadar Kamu Mungkin Terkena Anorexia

Shanghai merupakan rumah bagi pertukaran saham terbesar ketiga di dunia, tempat bagi mobil mewah Tesla dan Volkswagen diproduksi, tempat pembuatan suku cadang alat elektronik, dan perusahaan multinasional lainnya.

Penutupan pelabuhan container terbesar di seluruh dunia di Shanghai membuat pabrik-pabrik perusahaan multinasional mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku dan suku cadang.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok 16 Mei 2022: Leo Rentan Terjadi Konflik, Sagitarius Tulus

Kelangkaan bahan baku ini membuat produksi menurun yang berimbas pada tidak terpenuhinya kebutuhan pasar.

Kesulitan distribusi juga memperparah perekonomian, ekspor barang jadi sulit dilakukan karena penutupan pelabuhan.

Selain kerugian yang disebabkan oleh kesulitan rantai suplai, perusahaan multinasional mengalami kerugian akibat berkurangnya demand di dalam China.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Indosiar Hari Ini Minggu 15 Mei 2022,Panggilan, Asmara 2 Dunia, Once Upon A Time In China 5

Imbas kebijakan Zero Covid-19 ini juga berimbas pada berkurangnya pendapatan perusahaan dalam negeri. Perusahaan kecil dan menengah dalam negeri menerima dampak yang besar dari lockdown ini.

Perusahaan kecil dan menengah di area lockdown merugi hingga terancam bangkrut. Dengan lockdown tanpa akhir ini, rantai suplai global terancam terganggu.

Kurangnya pemasukan, kelangkaan bahan pangan yang disebabkan oleh buruknya sistem distribusi saat lockdown menyebabkan tingginya bahan pangan menyebabkan masyarakat China mulai bergantung pada uang pinjaman dengan bunga besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Jadwal Acara TV GTV Hari Ini Minggu 15 Mei 2022,Blinky Bill The Movie, IPA dan IPS hingga Anak Jalanan

Karena tidak adanya kepastian pencabutan lockdown dari pemerintah China, perusahaan eropa dan perusahaan multinasional lainnya memiliki rencana untuk memindahkan investasi ke negara lain untuk mengurangi kerugian.

Pemindahan investasi ini akan berimbas pada PHK secara besar-besaran. Jika lockdown tetap berlangsung sampai waktu yang tidak dapat ditentukan, bukan tidak mungkin China akan mengalami krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade.***(Ani)

Editor: Kurniawan

Sumber: YouTube @China Insight

Tags

Terkini

Terpopuler