Hujan Deras di India Mengakibatkan Banjir dan Tanah Longsor, Setidaknya 125 Korban Tewas

- 25 Juli 2021, 09:33 WIB
Hujan deras di India Mengakibatkan banjir dan tanah longsor
Hujan deras di India Mengakibatkan banjir dan tanah longsor /Reuters

Lensa Purbalingga- Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Mumbai, New Delhi dan sebagian besar India dalam beberapa hari terakhir telah mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah .

Akibat hujan deras, banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Jum'at 23 Juli 2021 mengakibatkan sedikitnya 125 korban tewas selain bangunan dan fasilitas umum lainnya.

"Sekitar 90.000 orang diselamatkan dari daerah yang terkena banjir dan tanah longsor," kata pemerintah Maharashtra dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Panglima TNI Check Langsung Rumah Sakit Lapangan , Tampung Pasien Covid 19 dan Berikan Pelayanan Terbaik

Negara bagian Maharashtra baru pernah dilanda hujan terberat pada Juli dalam empat dekade terakhir, kata para ahli. 

"Sekitar 40 orang masih terjebak. Kemungkinan menyelamatkan mereka hidup-hidup sangat tipis karena mereka telah terjebak dalam lumpur selama lebih dari 36 jam," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Sementara itu tim penyelamat masih mencari korban tanah longsor di empat tempat lain di negara bagian itu, kata pejabat itu.

Baca Juga: Obat Hilang Indra Penciuman dan Rasa, Bahannya Disekitar Kita

Ribuan truk terjebak selama lebih dari 24 jam di jalan raya yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat.

Sementara itu di negara bagian selatan Telangana, hujan lebat menyebabkan banjir di ibu kota negara bagian Hyderabad dan daerah dataran rendah lainnya. 

Ahli lingkungan India telah memperingatkan bahwa perubahan iklim dan pembangunan sembarangan di wilayah pesisir yang rapuh dapat menyebabkan lebih banyak bencana. 

Baca Juga: Sepuluh Ribu Untuk Warga Terdampak Covid-19, Polres Purbalingga Luncurkan Program Sepurane

"Hujan yang menerpa Mahabaleshwar adalah peringatan keras terhadap gangguan lagi terhadap Ghats Barat yang rapuh secara ekologis," kata ekonom lingkungan Devendra Sharma di Twitter merujuk pada kondisi dan keaadaan wilayah perbukitan di sepanjang pantai barat India. 

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dia sangat sedih atas terjadinya korban jiwa.

"Situasi di Maharashtra karena hujan lebat sedang dipantau secara ketat dan bantuan diberikan kepada yang terkena dampak," kata Modi di Twitter pada hari Jumat.

Baca Juga: Menolak Dikubur Secara Prokes, Keluarga Pasien Nekat Serang Nakes Dengan Gunting

Hujan yang berlangsung beberapa hari telah sangat mempengaruhi kehidupan ratusan ribu orang, sementara sungai-sungai besar terancam meluap. 

Di Taliye, sekitar 180 km (110 mil) tenggara ibukota Mumbai, jumlah korban tewas meningkat menjadi 42 dengan penemuan empat mayat lagi setelah tanah longsor meratakan sebagian besar rumah di desa itu, kata seorang pejabat senior pemerintah Maharashtra.

Tim penyelamat di India terus berjuang melalui lumpur tebal dan puing-puing pada Sabtu, 24 Juli 2021 untuk mencapai lusinan rumah yang terendam banjir dan tanah longsor tersebut.

Baca Juga: 22 Keutamaan dan Fadilah Bacaan Ayat Kursi

Sebelumnya memang cuaca buruk telah melanda beberapa bagian dunia dalam beberapa pekan terakhir, dengan banjir di China dan Eropa Barat dan gelombang panas di Amerika Utara.

Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran baru tentang dampak perubahan iklim. 

sementara itu bagian dari pantai barat India telah menerima hingga 594 mm (23 inci) hujan, memaksa pihak berwenang untuk memindahkan orang keluar dari daerah rentan saat mereka melepaskan air dari bendungan yang akan meluap.

Stasiun cuaca di Bukit Mahabaleshwar mencatat curah hujan tertinggi yang pernah ada sebesar 60 cm dalam 24 jam.***

Editor: Teguh Priyatno

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x