LENSA PURBALINGGA –Berita terkait virus corona sekarang ini mudah sekali menyebar di mana-mana. Namun sayangnya, informasi yang disampaikan, bisa jadi hoaks atau berita bohong. Sehingga diharapkan agar masyarakat untuk tidak mudah percaya, dan kemudian menyebarluaskan berita tersebut kepada orang lain, atau grup sosial, yang akhirnya menambah keresahan
Berikut 10 cara untuk memverifikasi kebenaran sebuah berita, sebelum kita bagikan kepada orang lain, yang dilangsir South China Morning Post, pada Senin (30/3).
- Cek akun penyebar informasi
Apakah akun tersebut terverifikasi di Twitter atau Facebook?. Hal ini demi memberikan kredibilitas atas apa yang telah diunggah.
Baca Juga: Perajin Kain Tenun Kluwung Gendong Tergerus Zaman
- Periksa foto profil akun
Apakah memakai foto orang asli, foto seorang artis atau sesuatu yang standar seperti gambar matahari atau bunga? Kita bisa menggunakan Google image reverse untuk membuktikan apakah fotonya diambil dari tempat lain di internet.
- Lihat usia akun dan berapa banyak pengikut yang dimiliki
Akun baru dengan hanya selusin pengikut tidak mungkin menjadi patokan berita nasional. Cek kembali beberapa unggahan lamanya, apakah termasuk akun yang aktif dalam menyebar berita atau hanya sebuah akun meme yang baru sebulan lalu?
- Lihat bagaimana cara berita disampaikan
Apakah hanya dalam bentuk cuitan Twitter? Sebuah screenshot layar email, sms, Google Doc, atau notes bukanlah bentuk informasi yang baik dan bisa dipercaya.
Baca Juga: STOP Penyemprotan Disinfektan Menggunakan Cara Fogging
- Cek sumbernya
Apakah akunnya menghubungkan informasi dengan suatu organisasi, seorang politisi, sumber berita terpercaya atau hanya sekedar “temannya seorang teman”? perlu dicatat bahwa informasi yang baik memiliki nama yang dapat mendukung tingkat kredibiltas sebuah berita.