Tiongkok Siap Hadapi Provokasi Amerika

- 9 Mei 2020, 14:30 WIB
KAPAL induk AL Tiongkok Liaoning saat menjalani misi patroli laut.*
KAPAL induk AL Tiongkok Liaoning saat menjalani misi patroli laut.* /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga – Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat dikabarkan semakin tidak harmonis. Selain persaingan kekuatan dibidang ekonomi, kedua negara ini mulai memperlihatkan kekuatan militernya masing-masing.

Tiongkok sendiri telah siap dalam menghadapi provokasi dari militer Amerika Serikat, dengan meluncukan kapal-kapal perang serta pesawat tempurnya, guna melakukan pengintaian di Laut China Selatan.

Dalam laporan TV Tiongkok, Yuan Wei, seorang pilot andalan jet tempur J-15 menerbangkan pesawatnya dalam latihan militer di perairan Laut China Selatan.

Baca Juga: Pekerja Dirumahkan Dan Di PHK Oleh 283 Perusahaan Di Sumut

Pakar militer menyebutkan kapal induk Liaoning telah menyelesaikan tugas latihan di Laut China Selatan pada 30 April.

Oleh sebab itu, program latihan Yuan diarahkan ke Shandong, kapal induk terbesar kedua Tiongkok, yang disiagakan di perbatasan Laut China Selatan di Hainan.

Dalam latihan di Laut China Selatan sebagai reaksi provokasi Amerika itu juga dikerahkan sejumlah kapal perang Satuan Tugas Pengawalan ke-35 Angkatan Laut tentara Tiongkok.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pemerintah inkonsisten dan membingungkan Masyarakat

Kapal perusak Taiyuan, fregat Jingzhou, dan kapal penyutentara Tiongkoki Chaohu melakukan latihan antipembajakan dan menembak di Laut China Selatan pada Sabtu (2/5), sebagaimana laporan CCTV, Selasa (5/5).

Dikuti dari artikel "Siap Perang Lawan Amerika, Tiongkok Siagakan Kapal dan Pesawat Tempur", pesawat antikapal selam di bawah Komando Armada Selatan Angkatan Laut, tentara Tiongkok baru-baru ini juga melakukan patroli dan misi antikapal selam, seperti dilaporkan tentara Tiongkok Daily.

Komando Armada Selatan tersebut menghalau USS Barry, kapal perusak Amerika, karena diduga melakukan pelanggaran wilayah teritori Tiongkok di Kepulauan Xisha, Laut China Selatan, pada 28 April.

Baca Juga: Simak! Apa Yang Terjadi Pada ABK WNI Yang Bekerja Di Kapal Tiongkok

Namun sehari kemudian, Amerika kembali mengirimkan kapal penjelajah USS Bunker Hill ke Kepulauan Nansha yang diklaim milik Tiongkok.

AS juga dilaporkan menerbangkan pesawat pengebom B-1B di atas perairan Laut China Selatan dan Laut China Timur selama musim libur Hari Buruh, sebagaimana diberitakan Global Times.

Wei Dongxu, pakar militer dari Beijing, mengatakan bahwa Amerika telah mengirimkan pesawat pengintai ke gugus kepulauan itu untuk menghimpun informasi intelijen tentang Tiongkok.

Baca Juga: 45 Narapidana dan Anak Dilepas Untuk Ikuti Asimilasi dan Integrasi

Atas provokasi tersebut, saran dia, Tiongkok perlu menggunakan kekuatannya untuk melakukan tindakan pencegahan yang cermat.

Tiongkok bisa mengirimkan pesawat tempur untuk mengusir mereka atau melakukan tindakan pengacakan elektronik agar mereka tidak bisa mendekat, tambah Wei.

Setelah terkena COVID-19, kapal induk USS Nimitz telah meninggalkan pelabuhannya dan dijadwalkan akan dikerahkan ke Pasifik pada musim panas ini, sebagaimana laporan media Amerika Navy Times pada 27 April.

Baca Juga: Tempat Karantina Kabupaten Purbalingga Mampu menampung 250 Pasien

Hal itu berarti Amerika bakal memiliki kapal induk yang siap dioperasikan di dekat wilayah Tiongkok sejak wabah COVID-19 menular ke empat kapal induknya.

Pakar militer memperkirakan Amerika bakal meningkatkan provokasinya terhadap Tiongkok saat epidemi mereda.

Latihan baru-baru ini menunjukkan bahwa tentara Tiongkok juga siap kapan saja untuk menjaga kedaulatan nasional, demikian sejumlah analis.(*)

Baca Juga: Kabar Baik, Simak! Bantuan Apa Saja Yang Akan Diterima Warga Purbalingga

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Portal Surabaya (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x