Hadapi Ancaman Rusia dan Tiongkok, AS Bakal Tunjukan Kekuatan Bom Nuklirnya

- 24 Mei 2020, 17:45 WIB
ILUSTRASI Efek senjata nuklir./net
ILUSTRASI Efek senjata nuklir./net /Tim Lensa Purbalingga/

"Itu akan menjadi undangan bagi negara-negara bersenjata nuklir lainnya untuk mengikutinya," kata Daryl Kimball, direktur eksekutif Asosiasi Kontrol Senjata.

Baca Juga: Tiongkok Siap Hadapi Provokasi Amerika

"Itu akan menjadi senjata awal untuk perlombaan senjata nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Anda juga akan mengganggu negosiasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang mungkin tidak lagi merasa terdorong untuk menghormati moratorium pengujian nuklirnya," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Washington Post.

AS tetap menjadi satu-satunya negara yang telah menggunakan senjata nuklir selama masa perang, tetapi sejak 1945 setidaknya delapan negara secara kolektif melakukan sekitar 2.000 uji coba nuklir, yang lebih dari 1.000 dilakukan oleh Amerika Serikat.

Konsekuensi yang terkait dengan lingkungan dan kesehatan dari uji coba nuklir memindahkan proses tersebut di bawah tanah, yang akhirnya mengarah pada moratorium mendekati global pada pengujian di abad ini dengan pengecualian Korea Utara.

Baca Juga: Meski Lebaran, Tenaga Medis Tetap Berjuang Lawan Covid-19, Prabowo Berikan Penghormatan

Kekhawatiran tentang bahaya pengujian mendorong lebih dari 184 negara untuk menandatangani Perjanjian Nuklir-Uji-Larangan Komprehensif, sebuah perjanjian yang tidak akan berlaku sampai diratifikasi oleh delapan negara kunci, termasuk Amerika Serikat.(*)

Halaman:

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x