Waspada! Kasus Demam Babi Kembali Ditemukan di Jerman

- 26 September 2020, 10:45 WIB
Ilustrasi babi./Pixabay.
Ilustrasi babi./Pixabay. /

Lensa Purbalingga - Pemerintah Jerman mengkonfirmasi dua kasus demam babi Afrika (ASF) terbaru di Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur pada Jum'at, 26 September 2020.

Dua kasus baru ini membuat total kasus keseluruhan menjadi 34 kasus sejak pertama kali dikonfirmasi pada 10 September dan terjadi pada satwa liar.

Lembaga sains Friedrich-Loeffler Jerman membenarkan bahwa hewan terbaru itu mengidap ASF, demikian pemerintah setempat.

Baca Juga: Segera Dibuka, Ini Link Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 10

Baca Juga: Kapolsek Gandrungmangu Berikan Pemahaman Dampak KDRT di Desa Wringinharjo

Baca Juga: Hasil Undian Paslon Pilkada Purbalingga, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

China dan sejumlah konsumen daging babi lainnya melarang impor daging babi asal Jerman pada September ini setelah kasus pertama terkonfirmasi, sehingga menyebabkan harga daging babi melonjak.

Penyakit tersebut tidak berbahaya bagi manusia namun cukup fatal bagi hewan babi dan menjadi wabah besar di China, produsen daging babi terbesar dunia, yang mengakibatkan ratusan juta babi dimusnahkan.

Pemerintah Jerman sedang mempertimbangkan bantuan bagi para peternak setelah terjadi penurunan nilai jual akibat penemuan ASF di hewan liar, menurut Menteri Pertanian Federal Julia Kloeckner, Jumat.

Baca Juga: Gampang Banget! Ternyata Begini Cara Dapatkan Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta

Pemerintah negara bagian Brandenburg juga mengatakan akan melonggarkan beberapa panen dan pembatasan lapangan di area terdampak, asalkan ladang telah diperiksa.

Pelonggaran ini mencakup kegiatan panen gula, kentang dan buah-buahan serta penaburan biji-bijian. Kegiatan panen dihentikan lantaran khawatir babi hutan yang bersembunyi di ladang akan kabur dan menyebarkan bencana lebih cepat.***

(ANTARA/Asri Mayang Sari)

Editor: Majid Ngatourrohman

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah