Keren! Berikut Fakta dan Kelebihan Vaksin Nusantara Hingga Didukung Penuh Ganjar Pranowo

21 Februari 2021, 18:52 WIB
Ilustrasi Vaksin Nusantara buatan Undip dan rumah sakit pemerintah di Kota Semarang. /Pixabay/geralt

Lensa Purbalingga - Vaksin Nusantara atau yang dikenal dengan nama AV-Covid-19 merupakan buatan Universitas Diponegoro (Undip) bersama rumah sakit milik pemerintah yang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Vaksin Nusantara yang telah masuk tahap uji klinis fase dua, usai dinyatakan lolos pada tahap pertama ini dikembangkan melalui kerjasama antara Undip, RSUP dr Kariadi Semarang dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Vaksin Nusantara ini, berikut fakta-fakta yang perlu diketahui :

Baca Juga: Ramalan Zodiak 22 Februari 2021 Leo Dapat Uang Tambahan, Libra Alami Kesulitan

1. Vaksin Pertama yang Menggunakan Sel Dendritik

Jika vaksin pada umumnya menggunakan virus yang dilemahkan, Vaksin nusantara ini menggunakan sel pertahanan yang ada di sel darah putih.

2. Telah Diuji Klinis Fase 1

Uji klinis fase satu untuk Vaksin Nusantara tekah selesai dengan melibatkan 27 relawan pada Rabu, 17 Februari 2021.

Tim saat ini akan melanjutkan tahap uji klinis fase dua dengan melibatkan 180 relawan. Kemudian, dilanjutkan ke uji klinis fase tiga yang akan dilakukan kepada 1.600 orang.

Baca Juga: Wow! Vaksin Nusantara Masuk Uji Klinis Tahap 2, Ganjar Minta Segera Dikebut Proses Risetnya

3. Bersifat Personal

Vaksin Nusantara buatan Undip ini bersifat personal, menyesuaikan kondisi komordid setiap individu. Dengan penyuntikan ini, pasien hanya menerima suntikan vaksin berasal dari sel darahnya sendiri dan bukan dari orang lain.

Kelebihan Vaksin Nusantara,, sebagai berikut :

1. vaksin ini dibuat di dalam negeri, dirakit dan didistribuskan oleh perusahaan lokal.

2. Lebih dari 90 persen komponen dibuat perusahaan lokal.

Baca Juga: Beberapa Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Vaksin Covid-19

3. Produksinya tidak membutuhkan biaya peningkatan skala, karena bisa dibuat tanpa memerlukan pabrik, cukup dubuat di tempat pelayanan, misalnya di rumah sakit, klinik atau Lab.

4. Harga lebih murah dan bersaing, diperkirakan sekitar Rp140 ribu.

5. Tidak ada vaksin cadangan yang terbuang, karena dibuat dari sel darah seseorang yang akan kembali diterima oleh orang yang sama ketika sudah menjadi vaksin.

Baca Juga: Akun Facebook Ini Hebohkan Purbalingga, Posting Soal Penemuan Bayi di Teras Warga

6. Biaya pengiriman rendah, karena tidak membutuhkan alat penyimpanan dengan suhu -80 celcius dan sebagainya.

7. Cocok untuk kondisi medis yang vaksin lain tidak bisa mencakupnya dan mudah diadaptasikan untuk patogen yang baru, misalnya virus mengalami mutasi.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku mendukung penuh pengembangan vaksin ini.

Baca Juga: Jokowi Maju Pilpres untuk Ketiga Kalinya? Iwan Fals Sodorkan Nama Ahok atau Rocky Gerung Jadi Pasangannya

Baca Juga: Andy F Noya Ucapkan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke-450 dengan Bahasa Ngapak

“Tentu saya siap dan mendukung penuh. Kalau nanti itu sudah diuji, seperti GeNose dulu, kami siap menggunakannya. Tinggal nanti dari industrinya seberapa bisa melakukan itu,” kata Ganjar Pranowo, pada Kamis 18 Februari 2021, dikutip dari Jatengprov.

Selain itu, ia pun menyatakan siap memberikan fasilitas lain untuk mempercepat riset terhadap Vaskin Nuasantara buatan Undip ini.

Baca Juga: Banjir di Wilayah Jakarta Makan Korban Jiwa, Seorang Lanjut Usia dan 4 Anak-Anak Meninggal Dunia

Baca Juga: Dinilai Berhasil Tekan Kasus Covid-19, PPKM Mikro Kembali Diperpanjang Hingga 8 Maret 2021

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Diharapkan Dapat Izin Penggunaan Darurat Akhir Tahun 2021

“Kalau nanti umpama butuh tempat lain untuk penelitian, umpama butuh rumah sakit lain sebagai tempat riset, saya siap mendukung penuh. Tujuh rumah sakit daerah milik Pemprov akan saya berikan semuanya untuk itu,” tandas Ganjar Pranowo.***

 

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Twitter jatengprov

Tags

Terkini

Terpopuler