Soroti Munculnya Klaster Covid-19 di Sekolah, Ferdinand Hutahaean Minta PTM untuk Siswa SD Ditunda

24 September 2021, 18:16 WIB
Ferdinand Hutahaean minta agar PTM untuk siswa SD ditunda, menyusul munculnya klaster Covid-19 di sekolah. /YouTube Ferdinand Hutahaean

Lensa Purbalingga - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti soal munculnya klaster Covid-19 di sekolah usai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai diberlakukan.

Hal tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, pada Jumat 24 September 2021.

Dalam akun Twitternya, Ferdinand Hutahaean meminta kepada Presiden, agar pelaksanaan PTM untuk anak SD ditunda terlebih dahulu.

"Pak Presiden Ysh, sebaiknya Sekolah Tatap Muka utk anak SD ini ditunda dulu krn mrk mayoritas blm vaksin," tulis Ferdinand Hutahaean, pada Jumat 24 September 2021, seperti dikutip lensapurbalingga.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.

Baca Juga: Serahkan Dokumen Pemekaran Banyumas ke Kemendagri Hari Ini, Bupati Achmad Husein: 'Aja Takon Maring Nyong'

Menurutnya, PTM akan jauh lebih baik dilaksanakan untuk anak SMA dan Mahasiswa.

Pasanya, rata-rata dari siswa-siswa SMA dan Mahasiswa telah melakukan vaksin.

"Lbh baik anak SMA yg Mahasiswa yg tatap muka krn mrk rata2 sdh divaksin," ujarnya.

Baca Juga: Dampingi Jokowi ke Cilacap, Ganjar Pranowo Digeruduk Emak-emak Hingga Warganet Singgung Soal Capres 2024

Selain itu, Ferdinand juga memohon kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, agar hal ini menjadi perhatian yang serius.

"Pak Nadiem @Kemdikbud_RI mohon ini jd perhatian serius, jgn sanpai anak2 jd korban..!!," tegasnya.

Perlu diketahui, sebanyak 64 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga dinyatakan terpapar Covid-19 saat masa persiapan PTM terbatas.

Baca Juga: Awas! Tak Hanya Jakarta dan Pantura, Pakar Sebut 115 Pulau Juga Terancam Tenggelam

Baca Juga: Tes Ulang PCR, 50 Siswa SMPN 3 Mrebet Purbalingga Negatif Covid-19

Bupati Purbalingga menyebutkan, dari hasil tes PCR yang dilakukan kepada 64 siswa tersebut, hasilnya 20 orang dinyatakan positif terpapar Covid-19 dan sisanya negatif.

“Awal baru rapid antigen, kita lakukan PCR. Hasilnya, dari 64 anak yang berdasarkan hasil rapid antigennya positif ternyata hanya 20 anak yang PCRnya positif,” kata Bupati Purbalingga.***

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler