ABK Indonesia Alami Perlakuan Tak Manusiawi dari Kapal-kapal Perusahan China

10 Mei 2020, 21:50 WIB
ILUSTRASI Jenazah ABK Indonesia yang dilarung dari kapal ikan China./Korea Federation for Environmental Movement (KFEM) /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk kapal-kapal milik perusahaan China, atas perlakuan tak manusiawi mereka tehadap sejumlah pekerja asal Indonesia.

“Berdasarkan keterangan para ABK (anak buah kapal), perlakuan ini telah mencederai Hak Asasi Manusia (HAM),” kata Menlu Retno dalam keterangan persnya secara daring dari Jakarta, Minggu (10/5).

Oleh sebab itu, sebagian besar dari total 46 WNI yang bekerja di beberapa kapal berbendera China, meminta pulang ke Tanah Air.

Baca Juga: Simak! Apa Yang Terjadi Pada ABK WNI Yang Bekerja Di Kapal Tiongkok

Dikutip oleh lensapurbalingga.com dari antarnews, kapal yang dimaksud adalah Long Xing 629, Long Xing 605, Tian Yu 8, dan Long Xing 606.

Bahkan, terdapat tiga WNI yang meninggal dunia di atas kapal, kemudian jenazahnya dilarung ke laut (burial at sea), dan satu WNI meninggal dunia setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Korea Selatan karena penyakit pneumonia.

Selain itu, berdasarkan informasi dari 14 ABK WNI yang dipulangkan dari Korea Selatan pada Jumat (8/5), ia mencatat beberapa pelanggaran yang dilakukan perusahaan kapal yakni soal gaji dan jam kerja.

Baca Juga: Kontrak Kerja Habis, Diprediksi 34.300 Pekerja Migran Indonesia Kembali Ke Tanah Air

Sebagian ABK, lanjut Retno, belum menerima gaji sama sekali dan sebagian lainnya menerima gaji, namun tidak sesuai dengan angka yang disebutkan dalam kontrak kerja yang mereka tanda tangani.

“Selain itu terdapat permasalahan mengenai jam kerja yang tidak manusiawi. Rata-rata mereka (para ABK) harus bekerja lebih dari 18 jam per hari,” bebernya.

Bareskrim Polri bekerjasama dengan kepolisian China, sedang menyelidiki dugaan pelanggaran HAM tersebut.
“Indonesia akan memaksimalkan kerja sama hukum dengan otoritas China dalam penyelesaian kasus ini,” tandanya.

Baca Juga: Tiongkok Siap Hadapi Provokasi Amerika

Sementara itu, Menlu Retno juga memastikan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas, termasuk pembenahan tata kelola di hulu.

Secara bilateral, Kemlu melalui Dubes RI di Beijing telah melakukan pembicaraan dengan Dirjen Asia Kemlu China guna membahas masalah ini.

Baca Juga: Banyak Pemudik, Bupati Tiwi: Pastikan Pemudik Dikarantina Dan Gunakan Gelang

Dari pertemuan tersebut, pemerintah China menyampaikan perhatian khusus atas peristiwa yang dialami puluhan ABK dan sedang melakukan investigasi terhadap perusahaan perikanan China yang mempekerjakan ABK Indonesia.(*)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler