Gedung Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pemudik, Warga Khawatir Tertular

18 Mei 2020, 12:52 WIB
ILUSTRASI siswa, pelajar, sekolah.* /ANTARA /TIM lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga – Para pemudik yang pulang kampung ke wilayah Kabupaten sumedang, dan diisolasi di ruang sekolah, dipastikan dalam kondisi sehat dan aman dari penularan Covid-19.

Pasalnya, jika pada saat pemudik yang masuk ruang isolasi di rapid tes hasilnya reaktif, mereka akan langsung ditangani oleh RSUD Sumedang.

Hal tersebut disampaikan Kabid Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kab Sumedang Eka Ganjar, guna menepis rasa kekhawatiran masyarakat, terkait sekolah yang digunakan sebagai tempat isolasi bagi para pemudik.

Baca Juga: Bangunan Sekolah Dapat Digunakan Untuk Ruang Karantina Tingkat Desa

“Perlu diluruskan, yang diisolasi di sejumlah sekolah yang sudah disediakan Pemkab Sumedang itu, bukan pemudik yang positif Corona. Sebab, jika ada pemudik yang positif, mereka akan langsung dibawa ke RSUD Sumedang dan tempat layanan kesehatannya lainnya.

Jadi,bagi pengelola sekolah, orang tua siswa termasuk warga sekitar, tidak perlu cemas jika sekolah di lingkungan sekitarnya digunakan tempat isolasi,” kata Eka, ketika dihubungi di Sumedang, Minggu (17/5).

Menurut dia, ketika Pemkab Sumedang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang mengeluarkan kebijakan adanya pemanfaatan gedung sekolah yang digunakan sebagai ruang isolasi, tak dipungkiri, sempat ada warga yang keberatan.

Baca Juga: Tempat Karantina Kabupaten Purbalingga Mampu menampung 250 Pasien

Dikutip dari artikel “Disdik Jamin Siswa dan Guru Tak akan Tertular Meski Sekolahnya Dijadikan Lokasi Isolasi COVID-19", diakui Eka, karena diburu waktu, sosialisasi hanya difokuskan kepada pihak pengelola sekolah saja.

“Akan tetapi, setelahnya disosialisasikan dan dijelaskan secara detail langsung kepada warga sekitar. Akhirnya mereka paham. Memang kami mengakui, sebelumnya kurang sosialisasi kepada warga sekitar.

Karena diburu waktu, sehingga sosialisasinya difokuskan kepada para pengelola sekolah. Namun, setelah kami menyosialisasikan kebijakan itu langsung kepada warga, akhirnya mereka mengerti,” bebernya.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Tinjau Kesiapan Tempat Karantina Bagi Pemudik

Meski demikian, dari beberapa sekolah SD dan SMP di daerah perbatasan kabupaten atau di check point C yang dipakai ruang isolasi, ada dua sekolah yang warganya tetap keberatan, yakni SD Cisempak, Kec. Rancakalong di sekitar cek point C Cikaramas dan SMPN 1 Jatinangor.

 “Memang warga di sekitar SDN Cisempak mengajukan keberatan bahkan ditandatangani oleh RT setempat.

Tentunya kami harus menampung keberatan tersebut. Karena masalah keberatan itu tidak ada solusi, sehingga ruang isolasinya dialihkan ke SD Neglasari,” ujarnya.

Baca Juga: Dua Rumah Karantina Dibuat Desa Pekiringan Karangmoncol Secara Swadaya

Selain itu, SMPN 1 Jatinangor di dekat check point C Jatinangor, warga juga menyampaikan keberatan, sehingga ruang isolasinya dialihkan ke GOR Desa Hegarmanah, Kec. Jatinangor.

Sedangkan untuk sekolah lainnya yang dipakai tempat isolasi para pemudik, disyukuri hingga kini tidak ada masalah.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Minta Desa Siapkan Tempat Karantina Khusus Pemudik

”Jadi, di setiap check point atau daerah perbatasan kabupaten, semuanya sudah disediakan tempat isolasi bagi para pemudik yang hendak masuk ke wilayah Kab. Sumedang,” ucapnya.

Dengan adanya pertimbangan sekolah dijadikan tempat isolasi,dikarenkan sebaran sekolah dinilai luas dan banyak. (*)

 

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler