Network
Lensa Purbalingga - Benny K Harman meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini untuk menjelaskan informasi yang tengah beredar tentang 16,7 juta penerima Bansos Fiktif yang diduga tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Menurutnya, Mensos yang akrab disapa Risma ini perlu menjelaskan secara terbuka terkait informasi yang beredar tentang penerima Bansos fiktif tak ada NIK tersebut.
Baca Juga: Enggak Pakai Lama! Mensos Risma Pindahakan Warga Korban Longsor di Sumedang ke Lokasi Aman
Benny K Harman menyampaikan permintaannya kepada Mensos Risma melalui akun Twitter miliknya @BennyHarmanID pada Selasa, 19 Januari 2021.
"Mensos Ibu Risma yth. Mohon jelaskan terbuka informasi beredar luas ttg 16,7 juta penerima Bansos fiktif, tidak ada NIK." tulis Benny, seperti dikutip lensapurbalingga.com, Rabu 20 Januari 2021 dari akun Twitter miliknya @BennyHarmanID.
Baca Juga: Tak Hanya Blusukan Kolong Jembatan, Kini Mensos Risma ke Bantaran Sungai Ciliwung
Baca Juga: Bandel! Ditegur Nekat Bukak, Karaoke Pacific Dirazia dan Ditutup Paksa
Baca Juga: Masih Ada Warga Purbalingga Nekat Gelar Hajatan di Tengah PPKM, Tiga Pesta Pernikahan Dibubarkan
Bahkan, politisi Partai Demokrat ini menegaskan, hal ini bisa menjadi skandal besar, jika Mensos Risma tak memberikan penjelasan.
"Kalo tidak, ini bakal menjadi skandal besar yg meledak awal tahun." kata Benny.
Selain itu, Benny juga mengingatkan, bahwa protes menurunkan pemimpin, salah satunya adalah pusaran korupsi disekitar istana.
Baca Juga: Juru Parkir Alun-alun Keluhkan Aturan Baru, Nasib Kami Bagaimana....
Baca Juga: Sejumlah Pejabat di Lingkup Polres Purbalingga Diserahterimakan
Baca Juga: Tepis Blusukan Settingan, Mensos Risma: Tidak Hafal Jalan
Mensos Ibu Risma yth. Mohon jelaskan terbuka informasi beredar luas ttg 16,7 juta penerima Bansos fiktif, tidak ada NIK. Kalo tidak, ini bakal menjadi skandal besar yg meledak awal tahun. Ingat, protes menurunkan pemimpin antara lain karena pusaran korupsi sekitar istana.Liberte!— Benny K Harman (@BennyHarmanID) January 19, 2021
"Ingat, protes menurunkan pemimpin antara lain karena pusaran korupsi sekitar istana.Liberte!" tegas Benny.***
