Baca Juga: Bupati Tiwi Minta Pembangunan SPAM Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Dipercepat
Dia menuturkan betapa krusialnya cuci tangan dengan sabun untuk membunuh kuman dalam hal memutus rantai penyebaran suatu penyakit.
Tangan yang kotor juga tidak disarankan bila dipakai untuk menyentuh mata, hidung atau mulut hal tersebut bisa memasukkan penyakit ke dalam tubuh.
Sebelum pandemi, tangan yang kotor juga bisa menularkan orang lain penyakit ketika dipakai untuk bersalaman saat bertemu.
Dia menjelaskan, pemicuan cuci tangan pakai sabun, atau cara mendorong perubahan perilaku kebersihan dan sanitasi sehingga didasari kesadaran sendiri, harus digiatkan di semua lini sejak anak-anak usia dini hingga orang dewasa.
Pandemi COVID 19 telah mendorong perilaku cuci tangan pakai sabun yang baik sebagai hal terpenting dalam pencegahan penyebaran virus.
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kepatuhan masyarakat terhadap pedoman cuci tangan hanya 75,38 persen dari total 90.967 responden. Angka ini menunjukkan bahwa belum seluruh masyarakat menerapkan praktik cuci tangan pakai sabun terutama di tengah pandemi COVID 19.
Baca Juga: Mabes Polri Diserang Orang Tidak Dikenal, Tim Gegana Korps Brimob Perketat Pengamanan
Untuk itu berbagai stakeholder pemerintah maupun swasta meluncurkan “Panduan Pemicuan Perubahan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun di Sekolah Madrasah dan Masyarakat” pada Rabu.