Lensa Purbalingga- Jelang peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 redaksi akan menampilkan kisah kisah yang tak terlupakan para Pejuang, diantaranya adalah K.H. Abdullah Abbas rahimahullah.
K.H. Abdullah Abbas rahimahullah lahir di Buntet Cirebon, Jawa Barat, 7 Maret 1922 adalah seorang ulama besar di Jawa Barat Pengasuh Pondok Pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.
Kiai Abdullah Abbas adalah putra dari KH Abbas yang sejak kecil mendapat pembinaan yang serius oleh ayahnya. Beliau mendapat gemblengan dari beberapa Pesantren.
Diantaranya Pesantren di Pemalang yang dipimpin oleh Kiai Makmur, kemudian kepada Kiai Ma’sum di Lasem Jawa Tengah, kemudian berguru pada Hadratus Syekh K.H. Hasjim Asy’ari, Pendiri NU di Jombang, Jawa Timur.
Diantara karomah KH. Abdullah Abbas adalah Bakiak (sandal yang terbuat dari kayu) dan tasbih yang bisa membuat tentara penjajah kalah.
Bakiak (sandal yang terbuat dari kayu) mungkin bagi kita semua dianggap sebagai salah satu sandal kuno dan ketinggalan jaman.
Atau juga, menggunakan bakiak itu dikarenakan harganya yang murah dan juga awet digunakan.
Baca Juga: Rahasia Ke 'Alim' an Gus Najih Maimoen yang Harus diteladani para Santri
Cukup jarang, bakiak digunakan dalam peristiwa-peristiwa penting, lebih banyak ditempatkan untuk alas kaki di kamar mandi, atau untuk digunakan untuk santai.