Lensa Purbalingga - Panglima TNI baru, Jenderal Andika Perkasa pada masa jabatannya diperkirakan akan menghadapi tantangan yang tak mudah.
Jenderal Andika Perkasa akan mendapatkan tantangan mengenai perang siber dan keamanan geopolitik.
Para pengamat isu pertahanan dan keamanan negara hingga politisi menilai tantangan perang siber dan keamanan geopolitik yang berpotensi mengancam kedaulatan negara.
Salah satu pendapat terkait hal itu muncul dari Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti.
Baca Juga: Presiden Jokowi minta Jajarannya Waspada Potensi Berlanjutnya Pandemi pada 2022
Dia mengatakan, TNI harus bisa mengkalkulasi kekuatan sistem kesenjataan dan kualitas SDM untuk menghadapi ancaman melalui perang siber.
“Selain perang fisik, ada juga ancaman perang siber dengan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan, robotik, dan sejenisnya,” kata dia.
Baca Juga: Ada 4 Isu yang Mesti jadi Perhatian Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman
Bahkan, Badan Siber dan Sandi Negara pada Agustus 2021 merilis data bahwa telah terjadi 888 kali percobaan serangan siber terhadap sistem informasi pemerintah, perusahaan, dan pribadi.
Dari data tersebut, pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, TNI harus memiliki definisi ruang siber sebagai arena baru peperangan dalam pertahanan.