Lensa Purbalingga - Presiden Jokowi hadir secara virtual dalam Pembukaan Kongres Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Indonesia (PA GMNI) yang diselenggarakan di Bandung, 6-8 Desember 2021.
Dalam sambutannya dari Jakarta, Jokowi mengatakan, era globalisasi dan disrupsi yang terjadi belakangan tidak hanya mempercepat mobilisasi barang, uang, dan manusia.
Disrupsi yang terjadi dalam teknologi dan informasi menyebabkan arus ide dan gagasan dari seluruh penjuru dunia semakin tak mengenal batas.
Baca Juga: Hingga Hari Ini, Erupsi Gunung Semeru telah Memakan 15 Korban Jiwa dan 27 Orang Hilang
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa globalisasi telah melahirkan dunia yang diwarnai kompetisi super ketat. Oleh karena itu, satu pilar utama dalam menjaga kedaulatan adalah memenangkan kompetisi.
"Kita harus memenangkan kompetisi di dalam negeri, kita harus memenangkan kompetisi di pasar global, di pasar luar negeri. Kita harus lebih unggul dari negara lain dan kita harus mampu mendahului negara lain dalam dunia yang makin kompetitif sekarang ini," ujar Jokowi.
Baca Juga: Terhimpit Hutang, Seorang Warga Kutasari Purbalingga Nekad Curi Handphone
Oleh karenanya, menurut Jokowi, untuk menjadi negara maju, Indonesia tidak bisa serta Merta mengikuti "anak tangga" yang sama yang dilalui negara maju.
Dia mengatakan, Indonesia mesti melakukan lompatan dan memiliki watak sebagai pencipta tren.
"Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak _trendsetter_, bukan watak _follower_. Oleh karena itu, kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi, harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jokowi dengan tegas.