Lensa Purbalingga– Kepanikan dan ketakutan akan Pandemi virus corona atau covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu, tentu dialami banyak orang.
Hal tersebut juga terjadi pada seorang mahasiswi asal Jawa Timur saat berada di Wuhan, ketika virus covid-19 itu muncul, dan menjadi saksi saat penerapan lockdown di Wuhan, Tiongkok, beberapa waktu lalu.
Dirinya bisa kembali ke tanah air melewati karantina di Kepulauan Natuna, setelah sempat mengalami lockdown selama sembilan hari pertama.
Baca Juga: Berbeda Dari Tujuan Awal, Salah Satu Pengajar Ruangguru Protes Tim SA
Berikut kisahnya saat mengalami pandemi Corona Virus Disease (covid-19) awal kali di Wuhan, Tiongkok, seperti yang sebelumnya ditayangkan portaljember.com dalam artikel "Kisah Pramesti, Mahasiswi yang Sempat Terjebak Lockdown di Wuhan", dari portaljember.com, Minggu (3/5).
"Saya menjadi saksi yang mengalami langsung selama sembilan hari di Wuhan. Yang saya rasakan panik dan takut itu pasti," kata Pramesti didampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam (2/5).
Ia mengaku, sempat merasa panik dan takut, namun tetap berupaya bisa mengondisikan diri sendiri.
Baca Juga: Dua Wilayah Terapkan PSBB, Pemkab Purbalingga Berikan Bantuan Berupa Paket Sembako
"Yang pasti jangan terselimuti panik hingga lupa cara waspada," ujarnya.
Selama lockdown di Wuhan, lanjutnya, protokol kesehatan terkait Covid 19 tetap dijalankan, dari mulai sering mencuci tangan pakai sabun dan kenakan masker, termasuk di kamar, kecuali makan dan beberapa kegiatan lain.