240.
Nyata seorang perwira utama
Gajah Mada tidak takut akan bahaya
Dengan segala kewaspadaannya
Ia tahu ada burung yang turun
Begitu besar dalam pandangannya
Dan di atasnya terlihat ada penunggangnya
Menghunus keris begitu menakutkan
241.
Kyai Patih bertanya dalam hati
Siapa gerangan penjahat yang saya lihat ini
Kenapa menunggang burung
Apakah sebangsa jin jahat
Ataukah dewa yang sedang keliling dunia
Mengapa datang menghunus keris
Ataukah dia manusia?
Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raja Kyai Tolih Masuk Perangkap Raja Majapahit
242.
Seorang mata-mata pencuri
Yang sungguh sangat sakti
Yang ingin membunuh raja
Tidak salah apa yang saya lakukan
Itulah akibatnya kemudian
Mengapa raja memerintahkan
Untuk menutup semua sumur
243.
Hai, kamu, penjahat, berhati-hatilah
Tidak urung engkau akan mati juga
Jangan verpura-pura tidak tahu dengan saya
Sang Garuda tungganganmu itu
Melayang gugup karena mencari air
Akhirnya meluncur ke bawah
Berteriak keras Sang Patih
Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raja Majapahit membuat Siasat Lawan Kyai Tolih
244.
Kemudian ditombak dadanya
Jatuh terjengkang sang Garuda
Bergelimpangan jatuh berdebam
Di tanah bwrgulingan kesakitan
Kyai Tolih terpental jatuh terlungkup
Jatuh kesakitan amat sangat
Terlontar sangat jauhnya
245.
Dengan siap sang Patih meloncat
Diinjak keras dada Kyai Tolih
Kedua tangannya kemudian diikat sangat erat
Penjahat itu tak bisa lagi bergerak
Tak berapa lama Kyai Tolih sadar
Dengan mendengar teriakan sesumbar sang Patih
Hai pencuri, kalau bisa coba kamu lepaskan diri
246.
Keluarkan semua simpanan kekuatanmu
Kalau kamu bisa melawan saya
Saya tunggu sekuat tenagaku
Kamu tidak akan kecewa
Cocok Adi kesaktian dengan saya tanpa ragu
Saya ini Gajah Mada
Patih Keraton Majapahit
Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Diperintah Membunuh Raja Majapahit