247.
Apa memang sudah tuli telingamu
Tidak mendengar kabar
Kalau Majapahit memiliki seorang Patih
Yang sudah sangat terkenal
Menjadi panglima perang yang gagah berani
Kepercayaan para raja-raja
Sebagai Patih turun-temurun
248.
Hai, kamu penjahat dari mana
Mengapa lancang masuk ke sini
Sombong sekali kamu ini
Pencuri yang bertindak jahat
Tak akan berhasil niatmu itu
Selama saya masih hidup
Berkatakah sejujurnya pada saya
249.
Kalau kamu tidak mau berterus-terang
Akan saya cabik-cabuk tubuhmu nanti
Bangkaimu kemudian saya jadikan makanan anjing
Namun kalau kamu mau berkata sejujurnya
Saya jadikan tawanan untuk dihadapkan pada raja saya
Kyai Tolih berkata memelas dan memohon
Bagaikan terikat sudah hatinya.***