Lensa Purbalingga - Serabut kelapa sering kali di buang begitu saja ke tempat sampah dan dianggap tidak ada manfaatnya, namun tidak dengan Mujiman Maruf (45), warga Dusun Gunung Jaya, RT 05/01 Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap ini.
Ia menyulap serabut kelapa menjadi sebuah karya vas bunga angrek.
Mujiman yang kesehariannya seorang guru ngaji, mampu berkreasi membuat vas bunga anggrek dengan berbagai motif.
Baca Juga: MotoGP Seri Brno Digelar 9 Agustus 2020, Simak Jadwalnya
Baca Juga: 7 Tersangka Curat Diamankan Polres Purbalingga Dalam Operasi Sikat Jaran Candi 2020
Baca Juga: Diduga Tersengat Listrik, Seorang Warga di Cilacap Ditemukan Meninggal Dunia
Meski di tengah Pandemi Covid-19, Mujiman bisa menghasilkan karya seni yang laku untuk dijual.
Mujiman mengatakan, dalam pembuatan vas bunga angrek dibutuhkan beberapa bahan yang perlu disiapkan, diantaranya, kawat strimin, tang, gunting serta serabut kelapa.
"Pertama membuat kerangka sesuai motif pesanan, setelah kerangka jadi lalu diisi dengan serabut kelapa hingga padat," ujar Mujiman di kediamannya, Selasa 4 Agustus 2020.
Baca Juga: Status Mantan Narapidana Korupsi Tak Pengaruhi Elektabilitas Calon dalam Pilkada 2020
Baca Juga: Letkol Inf Decky Zulhas Resmi Jabat Dandim 0702 Purbalingga
Mujiman mengaku mampu memproduksi puluhan vas bunga anggrek dalam sehari.
"Dalam sehari saya mampu membuat vas bunga anggrek sepuluh hingga dua puluh vas bunga anggrek, tergantung tingkat kesulitan dan kerumitannya," bebernya.
Dari hasil karya seni vas bunga anggrek ini, dia menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau.
Baca Juga: Putus Mata Rantai Covid-19, Bupati Cilacap Resmikan Kampung Siaga
Baca Juga: Liga Champions: Prediksi Laga Juventus vs Lyon
Untuk satu vas bunga anggrek, Mujiman mematok harga dari Rp5.000 hingga Rp30.000.
Selain telah memiliki pelanggan khusus, Mujiman juga memasarkan hasil karya seninya melalui media sosial seperti Facebook.***( Irman A)