Sebab, pihaknya butuh kesadaran kolektif dalam meningkatkan rasa kemanusiaan antar sesama.
“Bangun kesadaran bareng-bareng, taat pada protokol kesehatan yuk. Kita tidak patah semangat. Kita bisa bangkit memasuki tahun baru ini. Sehingga mental kita ini bisa tetap membara,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah KH. Ahmad Darodji beranggapan bahwa adanya semangat jogo kiai ini adalah tindakan yang tepat. Sebab, menurutnya tidak sedikit kiai yang sudah terserang Covid-19 bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
Baca Juga: Rekam Jejak Ronald Koeman: Mantan Pemain yang Kini Jadi Pelatih Baru Barcelona
Padahal, satu orang kiai membawahi ribuan santri. Jika ada seorang kiai yang meninggal, maka akan ada ribuan santri yang kehilangan gurunya.
“Karena mereka (kiai) itu berkerumun dengan santrinya, kadang dengan para pembantu, hingga ada yang kena. Sampai ada yang seda (meninggal dunia). Oleh karena itu, sekarang kita jaga kiai-kiai ini bisa melaksanakan tugasnya dengan nyaman, dengan baik dan aman,” tutur Darodji.
Darodji juga berpesan kepada santri agar mereka menjaga kiai dengan baik.Santri juga sebaiknya menjaga kualitas makanan untuk kiainya supaya kondisi kesehatan tetap fit**