Kunjungi Sejumlah Pabrik Rokok di Temanggung, Ganjar Pranowo Pastikan Tembakau Petani Terbeli

- 27 Agustus 2020, 13:02 WIB
Ganjar Pranowo saat mengecek tembakau hasil petani./humas.jateng.go.id/Slam
Ganjar Pranowo saat mengecek tembakau hasil petani./humas.jateng.go.id/Slam /

Lensa Purbalingga - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke beberapa pabrik rokok yang ada di Temanggung pada Selasa, 25 Agustus 2020.

Kunjungan Ganjar ini bertujuan untuk memastikan bahwa tembakau para petani terbeli oleh pabrik-pabrik rokok yang ada di sekitaran Temanggung.

Mengingat saat ini para petani tembakau tengah panen raya, Ganjar tidak ingin hasil panen tembakau dari para petani tidak terakomodasi dengan baik.

Baca Juga: Berkelahi di Bar, Harry Maguire Dijatuhi Vonis 21 Bulan Penjara

Baca Juga: Sering Pakai Masker Bikin Jerawatan? Atasi dengan 4 Langkah Ini

Baca Juga: Sebuah Rumah di Purbalingga Ludes Dilalap Si Jago Merah

Dikutip Lensapurbalingga.com dari Humas Jateng, Dua perusahaan rokok yang dikunjungi Ganjar adalah PT Djarum dan PT Gudang Garam.

Di dua tempat itu, Ganjar melihat sendiri proses jual beli tembakau dari petani kepada pengusaha.

Di pabrik rokok PT Djarum Temanggung, Ganjar tidak menemukan proses jual beli. Sebab, pabrik tersebut baru dibangun dan belum beroperasi secara penuh.

Baca Juga: Update 26 Agustus 2020: Kasus Positif di Indonesia Bertambah 2.306, Total Ada 160.165 Kasus

Namun, pihak manajemen berjanji kepada Ganjar, akan memulai aktivitasnya membeli tembakau dari petani pada awal pekan depan.

"Ini baru pak, jadi belum beroperasi. Kami baru akan memulai aktivitas untuk membeli tembakau dari petani pada pekan depan," kata Iskandar, Senior Manager PT Djarum Temanggung.

Namun biasanya, lanjut iskandar, PT Djarum juga rutin membeli tembakau dari petani Temanggung dan sekitarnya. Setiap panen tiba, lebih dari 6000 ton tembakau petani dibelinya.

Baca Juga: Bantu Siswa Belajar Daring, Koramil 10 Gandrungmangu Sediakan Wi-Fi Gratis

Pemandangan berbeda terlihat di PT Gudang Garam. Di tempat itu, Ganjar melihat aktivitas jual beli tembakau sudah berlangsung.

Ratusan petani dengan truk penuh muatan tembakau, antre untuk menjual hasil kerjanya kepada perusahaan rokok itu.

"Pembelian kami setiap musim dari petani cukup tinggi. Tak hanya dari Temanggung, tapi juga dari daerah lain seperti Wonosobo, Kendal dan lainnya. Biasanya setiap musim panen kami membeli sampai 20.000 ton tembakau dari petani," kata perwakilan PT Gudang Garam Temanggung, Tjhin Tjong Giong.

Baca Juga: Jokowi: Korupsi Bukan Hanya Takut Penjara, tapi Malu kepada Allah dan Neraka

Namun tahun ini, Ia mengatakan ada sedikit pengurangan pembelian tembakau akibat dampak COVID-19. Akan tetapi, jumlahnya tidak terlalu besar.

"Ya memang ada pengurangan, tapi sedikit. Karena kondisinya saat ini seperti ini. Meski begitu, harga tetap terjamin, karena tembakau itu harganya sesuai kualitasnya," tegasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri mengaku lega karena tembakau petani telah terbeli oleh perusahaan.

Baca Juga: Panglima TNI Resmikan Monumen Pesawat N250 Gatotkoco di Yogyakarta

PT Gudang Garam sudah melakukan pembelian, sementara PT Djarum belum melakukan pembelian dan berjanji membeli tembakau petani mulai pekan depan.

"Kami mencoba menjembatani antara petani tembakau dengan perusahaan. Saya terima kasih, perusahaan-perusahaan ini mau membantu. Ini menyemangati petani, mudah-mudahan bisa membantu dan membuat ekonomi petani tembakau bergulir saat musim panen ini," jelasnya.

Menurut Ganjar, kepastian pembelian hasil pertanian sangat penting bagi petani. Apalagi, di tengah Pandemi COVID-19, banyak petani yang membutuhkan pertolongan karena mengalami kesusahan.

Baca Juga: Perum BULOG Raih Penghargaan sebagai Stabilitator Harga Pangan dari Kementerian Perdagangan

"Petani-petani inilah yang harus kita bantu dan bela, agar di masa pandemi ini, mereka bisa ditolong. Ini membuat nafas petani menjadi lebih panjang, cicilannya terbayar," imbuhnya.

Selain tembakau, Ganjar juga akan memperhatikan komoditas pertanian lainnya. Ia menegaskan akan semaksimal mungkin memastikan semua produk pertanian terbeli.

"Kami juga akan mendorong produk pertanian lain agar laku di pasaran. Bawang merah di Brebes kemarin bagus, karena bisa ekspor. Cabai hari ini kami pantau karena harganya turun. Peran pemerintah memang penting untuk menemukan antara penjual dan pembeli, agar semuanya bisa aman dan harga terjamin," pungkasnya.***

Editor: Majid Ngatourrohman

Sumber: Humas Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah