Kemendikbudristek Telah Siapkan Strategi Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka

11 April 2022, 10:35 WIB
ilustrasi Implementasi Kurikulum Merdeka /kemdikbud.go.id

Lensa Purbalingga - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Iwan Syahril menyatakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mempersiapkan serangkaian strategi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.

Mulai dari menyediakan rute adopsi kurikulum secara bertahap, menyediakan asesmen dan perangkat ajar melalui platform Merdeka Mengajar, menyediakan pelatihan mandiri dan sumber mengajar guru, menyediakan narasumber, hingga menyediakan pengembangan komunitas belajar.

Baca Juga: Pria di Purbalingga Terjun ke Sumur, Ternyata Ini Penyebabnya

“Kita membantu sekolah-sekolah yang berminat untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, ada mekanisme asesmen mandiri, di mana sekolah-sekolah bisa melakukan penilaian diri sesuai dengan kesiapan mereka,” lanjut Iwan.

Selain itu, dukungan di bidang teknologi untuk sekolah dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka diwujudkan dengan Platform Merdeka Mengajar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 11 April 2022: Scorpio Tergoda? Pisces Perlu Alihkan Perhatian

Iwan menyebut, platform tersebut penting untuk dihadirkan dan sudah semestinya sistem pendidikan memiliki sebuah terobosan dalam hal teknologi untuk mengakselerasi peningkatan kompetensi guru-guru di semua daerah. Dengan demikian, sekarang belajar tidak lagi menunggu kesempatan, siapa saja bisa belajar, di mana saja, waktunya bisa menyesuaikan, tergantung kemauan.

“Platform Merdeka Mengajar merupakan sebuah jawaban bagi guru-guru di Indonesia mengatasi krisis pembelajaran pada murid,” katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 11 April 2022: Libra Kendalikan Pikiran, Aquarius Tumbuhkan Kesabaran

Untuk diketahui, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar sendiri merupakan paket kebijakan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas yang diluncurkan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada 11 Februari 2022.

Kebijakan ini merupakan sebuah upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran di Indonesia yang telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun.

 

 

 

Editor: Teguh Priyatno

Tags

Terkini

Terpopuler