Lensa Purbalingga - Selayaknya hidup berumah tangga, pasti mengharapkan pasangan yang ideal dan harmonis. Saling mengisi bahkan menutupi kekurangan masing-masing dalam membina bahtera cinta.
Namun hal tersebut tidak berlaku bagi wanita asal Blitar Jawa Timur Novi (35). Dia mengalami kehancuran dalam rumah tangga yang berujung perceraian, karena suaminya menikah dengan gadis yang lebih tua.
Novi mengaku, rumah tangganya kandas tahun 2007 silam. Meski telah dikaruniai 2 orang anak yang masih kecil, namun suaminya memutuskan untuk bercerai.
Baca Juga: Yamaha Mataram Sakti Buka Lowongan Kerja Jadi Admin di Purbalingga, Simak Kriterianya
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini, Kamis 3 September 2020: Kembali Turun
Baca Juga: Neymar, Bintang Paris Saint-Germain Positif Corona Usai Berlibur
Novi mengungkapkan, semenjak menikah, suaminya selalu pulang larut malam hingga menjelang subuh.
Bahkan, tatkala menanyakan keberadaan sang suami diluar rumah, dirinya malah menerima perkataan bernada membentak. Hal tersebut dirasakan dirinya hampir satu tahun.
"Rasanya sedih namun tetap saya sabari, pulang ke rumah malam-malam dan marah-marah. Kasihan anak-anak yang masih kecil sampai gak terurus," katanya, pada Kamis 3 September 2020.
Baca Juga: Andi Irfan Jaya, Teman Dekat Pinangki Jadi Tersangka, Kini Ditahan di Rutan KPK
Baca Juga: BULOG Pastikan Program Bantuan Sosial Beras Sampai Penerimanya
Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Donny van de Beek Resmi Berseragam Manchester United
"Apa tidak merasa punya anak, seenaknya keluyuran, sampai kebutuhan sehari-hari saja keteteran," tambahnya.
Malapetaka terjadi ketika suaminya datang dan menceritakan keinginannya untuk bercerai.
Novi menyebutkan alasan suami menceraikan dirinya, karena selama ini telah berhubungan dengan seorang gadis hingga hamil, dan akan segera menikahinya.
Baca Juga: Dharma Wanita Kemensos Beri Bantuan kepada Ayah yang Mencuri Ponsel untuk Belajar Daring Sang Anak
Baca Juga: Kenali 11 Gejala Awal Diabetes, Salah Satunya Sering Lapar
Mendengar penjelasan suaminya, ia hanya terdiam dan memeluk buah hatinya yang masih bayi. Pengajuan perceraian dia sanggupi tanpa meminta syarat apa-apa.
Sampai kini, Novi memutuskan untuk tidak menikah. Trauma perceraian yang dialami, mengharuskan ia harus membesarkan ke dua buah hatinya menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia di negeri Beton.***