Lensa Purbalingga - Bulan Suro dalam kalender Jawa yang juga bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.
Walau hanya peralihan tahun, Bulan Suro dianggap keramat oleh banyak pihak.
Oleh karena itu, malam Bulan Suro sering dijadikan momentum untuk melakukan berbagai macam ritual, terlebih untuk masyarakat Jawa.
Baca Juga: Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet” Dikritik Pegiat Seni Purbalingga
Karena sudah disesuaikan dengan penanggalan Hijriyah, ada banyak yang melatar belakangi berbagai peristiwa penting di bulan Suro khususnya bagi umat Islam.
Nah, berikut adalah ritual-ritual yang kerap dilakukan saat Bulan Suro
Jamasan Pusaka
Jamasan Pusaka dilaksanakan dalam rangka merawat, melestarikan warisan dan kenang-kenangan para leluhur dalam berbagai wujud.
Baca Juga: ISSI Purbalingga Bakal Gelar event Soedirman Grandfondo 2022, Berikut Tanggal dan Bulannya
Pusaka sendiri adalah hasil karya dalam bidang seni dan keterampilan yang dipercaya mempunyai kesaktian. Jamasan pusaka dilakukan dengan cara memandikan pusaka menggunakan cairan tertentu.
Ziarah
Masyarakat Jawa yang percaya dengan aksi Bulan Suro ini akan berbondong-bondong berziarah ke makam para leluhurnya.
Baca Juga: Citayam Fashion Week Viral, Outfit Brand Lokal Kian Dilirik dan Dicari
Tak jarang juga yang berziarah ke makam tokoh-tokoh terkenal. Selain mendoakan, secara tak langsung, ziarah juga sebagai bentuk penghormatan pada para leluhur.
Membuat sesaji
Ritual Bulan Suro lainnya yang biasa dilakukan adalah dengan menyiapkan bunga setaman yang diletakkan di dalam wadah dengan air bening.
Masing-masing bunga yang dipakai sebagai sesaji memiliki makna tertentu. Selain itu, masing-masing bunga juga melambangkan doa dan harapan yang dipanjatkan kepada Tuhan YME
Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling Kabupaten Purbalingga Hari, Senin 1 Agustus 2022
Larung Sesaji
Larung Sesaji adalah salah satu ritual Bulan Suro lainnya. Ini adalah ritual sedekah alam yang dilakukan dengan cara melarung berbagai barang ke laut, gunung, atau tempat-tempat tertentu lainnya.
Walau banyak yang menganggap ini musyrik, ritual ini punya banyak makna. Salah Bulannya yaitu kesadaran kosmos, artinya penghargaan manusia terhadap alam.