Network
Lensa Purbalingga - Varian Omicron sudah ditetapkan sebagai varian Covid-19 yang patut diwaspadai sejak 26 November 2021 oleh WHO.
Varian Omicron pertama kali dilaporkan kepada WHO pada 24 November 2021 di Afrika Selatan dan ditetapkan sebagai pandemi setelah adanya peningkatan kasus varian Omicron di hampir seluruh provinsi di Afrika Selatan.
Karena memiliki banyak mutasi, varian virus ini memilki cara bekerja yang berbeda dari varian Covid-19 lainnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 16 Mei 2022: Aries Reaksi Cepat, Taurus Tak Membuahkan Hasil
Saat ini belum ada kepastian tentang mudah tidaknya varian ini menyebar dibandingkan dengan varian lainnya.
Pada data awal terjadi peningkatan jumlah pasien rawat inap terinfeksi di Afrika Selatan. Akan tetapi, kenaikan jumlah rawat inap masih diteliti lebih lanjut.
Penelitiian tersebut untuk memastikan kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah kasus terinfeksi atau karena infeksi varian Omicron memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi dibandingkan varian lain.
Baca Juga: Terobsesi dengan Berat Badan, Hati-hati Tanpa Sadar Kamu Mungkin Terkena Anorexia
Namun, tingkat keparahan pada usia muda lebih rendah dibandingkan pada usia tua. Pada sampel awal menunjukkan dibandingkan dengan varian sebelumnya, terjadi peningkatan risiko orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan terinfeksi kembali oleh varian Omicron
Penelitian efektivitas vaksin masih dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut reaksi varian Omicron terhadap vaksin Covid-19 yang ada. Namun, vaksin Covid-19 masih efektif untuk mengurangi resiko keparahan infeksi dan kematian.
