22 April Ditarget Beroperasi, Terminal Bandara Jenderal Besar Soedirman Hanya Pakai Tenda

5 Februari 2021, 20:56 WIB
Pesawat Beechcraft B200 King Air menjadi pesawat pertama yang landing dan take off di runway Bandara JB Soedirman Wirasaba Purbalingga. /Humas Protokol Purbalingga.

Lensa Purbalingga - Bandara Jenderal Besar Soedirman, Wirasaba, Purbalingga ditargetkan dapat beroperasi pada tanggal 22 April 2021.

Hal itu diungkapkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mendasari kesepakatan dari Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II.

Baca Juga: Tak Jera, Kaki Residivis Pencurian Diberi Hadiah Timah Panas

Namun, ada beberapa hal yang harus diselesaikan pada awal Maret nanti.

Diantaranya penyediaan tenda roder ukuran 20 x 20 meter sebagai terminal sementara oleh Pemkab Purbalingga.

Baca Juga: Pasar Tradisional di Purbalingga Tetap Buka Jateng di Rumah Saja Meski Dibatasi Jam Operasionalnya

Untuk menyediakan tenda ini dibutuhkan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar yang akan menggunakan anggaran mendahului APBD Perubahan 2021.

"Jadi bandara ini ditargetkan bisa first flight 22 April 2021. Dalam hitung mundur ini akan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan PT Angkasa Pura II yang tentunya harus dibantu oleh Pemkab Purbalingga,” katanya saat memimpin Rapat Percepatan Pengoperasian Bandara JB Soedirman, di ruang rapat Bupati Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: 26 Teroris dari Makasar Ditahan di Rutan Khusus Cikeas

Selama menuju pengoperasian bandara tersebut juga harus menyelesaikan safety issues yakni obstacle penerbangan yang ada di sekitar Bandara Jenderal Besar Soedirman.

Pada Hazard Existing terpantau ada objek obstacle berupa tower di area approach runway 28, tiang listrik di area approach runway 10 dan monumen pesawat di area transisi.

Baca Juga: Tak Pakai Helm, Dua Pemotor Alami Luka Parah

Menurutnya, perlu juga diantisipasi ancaman pada dinding aliran Sungai Serayu di ujung runway threshold 28. Untuk itu kami bersurat kepada BBWS Serayu-Opak untuk menangani.

"Disamping itu tersumbatnya saluran pada ujung runway threshold 10 atau ruas jalan Panican - Kemojing yang menyebabkan genangan air akan kami tangani sesegera mungkin,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Drs Agus Winarno.

Baca Juga: Jateng di Rumah Saja, Bupati Banjarnegara Izinkan Pegiat Ekonomi Tetap Buka

Selain Hazard Existing, juga harus memperhatikan dan mengantisipasi Potensi Hazard saat bandara sudah beroperasi nanti.

Diantaranya antisipasi adanya pembangunan objek yang melebihi ketentuan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), antisipasi adanya layang-layang, drone, sinar laser, balon udara, pacu burung di sekitar bandara dan hewan ternak di sekitar bandara.

Baca Juga: Spesialis Pencuri Motor Antar Kabupaten Ditangkap Polisi

“Terkait potensi hazard tersebut, kami akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahkan dari pihak Lanud TNI AU sudah mensosialisasikannya sejak setahun yang lalu tentunya agar masyarakat dapat mendukung pengoperasian bandara,” ucapnya.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler