Jateng di Rumah Saja, Pedagang pasar tradisional di Purbalingga Keluhkan Sepi Pembeli

- 7 Februari 2021, 06:51 WIB
Pedagang daging di Segamas nampak sepi pembeli di hari hari biasa, ditambah lagi dengan gerakan Jateng di Rumah Saja
Pedagang daging di Segamas nampak sepi pembeli di hari hari biasa, ditambah lagi dengan gerakan Jateng di Rumah Saja /Fitri Khasanah./

Baca Juga: Rapid Test Antigen di Perbatasan Jompo, Satu Orang Reaktif

Penjual gorengan di pasar Bancar Badog Purbalingga, Sumarliah, mengaku hari hari biasa saat membuka lapak jualannya saja dagangannya sudah sepi pembeli.

"Wong saya jualan gorengan penghasilannya minim. Sekarang jualannya udah susah lah lakunya. Tiap hari dipasok tempe buat bahan bikin mendoan, sampe numpuk, tempe yang kemarin aja belum abis, udah dikirim lagi," keluh Sumarliah.

Baca Juga: Pemkab Himbau PKL dan Warung Makan Tidak Buka, Bagi Yang Tetap Berjualan Diwajibkan Patuhi PPKM Tahap II

Ia melanjutkan, bahkan selama masa pandemi ia kerap mengalami dagangannya baru ada pembeli yang datang sampai pukul setengah sembilan pagi.

Sumarliah menyayangkan Gerakan Jateng di Rumah Saja, weekend yang seharusnya jualannya cukup ramai, namun kini pemasukanya semakin berkurang sebab kebanyakan orang-orang memilih di rumah saja.

Baca Juga: Pemkab Himbau PKL dan Warung Makan Tidak Buka, Bagi Yang Tetap Berjualan Diwajibkan Patuhi PPKM Tahap II

"Sabtu Minggu kan biasanya lagi payu payunya," imbuhnya.

Izam salah satu pemilik konter pulsa di Jalan Jendral Soedirman Timur, mengaku terpaksa tidak membuka tokonya untuk mengikuti imbauan pemerintah.

Ia tidak ingin kedatangan petugas yang melakukan patroli yang ujung-ujungnya meminta menutup tokonya.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah