"Dari kunjungan ke setiap rumah warga kita masih menemukan banyak jentik nyamuk, ada tujuh rumah. Setidaknya dua hari sekali penampungan air itu harus dikuras. Kebanyakan itu pada lupa nggak menguras bak penampungan air. Kalo di lingkungan sekitar rumah si nggak ditemukan, soalnya nggak ada barang bekas," jelas Wahyati.
Baca Juga: Pemohon Kartu Kuning di Purbalingga Melonjak, Banyak Perusahan Membuka Lowongan Pekerjaan
Terpisah, Bidan Kelurahan Purbalingga Kidul, Wahyuningsih mengapresiasi kader kesehatan di wilayah RT 5 RW 6 Purbalingga Kidul untuk mengantisipasi bertambahnya kasus DBD.
"Kalo warga si sebenernya untuk rumah masing-masing udah peduli ya sama kebersihan bak penampungan air. Tapi perlu ditingkatkan lagi memastikan ada apa engga disitu jentik nyamuk. Kemudian lingkungan sekitar juga harus diperhatikan jangan sampai ada genangan air tempat sarang jentik nyamuk," katanya.
Pihaknya berharap jika warga menggalakan kegiatan PSN tidak ada lagi kasus DBD.
"Dari bulan Januari hingga bulan Juni ini, kasus DBD di Kelurahan Purbalingga Kidul tercatat 3 kasus. Tahun 2020 lalu, terdapat 6 kasus demam berdarah, dari Januari sampai Desember," pungkas Wahyuningsih.***