Lensa Purbalingga - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) mengungkapkan beberapa strategi agar warga Purbalingga bisa keluar dari kemiskinan.
Bupati Purbalingga menyampaikan hal ini menyusul tren kemiskinan di Purbalingga yang terus meningkat.
“Dua tahun ini angka kemiskinan meningkat akibat dari dampak pandemic Covid-19. Dan peningkatan ini terjadi di seluruh daerah termasuk secara nasional,” kata Bupati Tiwi, Rabu 22 Desember 2021.
Baca Juga: Kepala Bappelitbangda Purbalingga: Ada 49 Desa Miskin plus 25 Desa Miskin Ekstrim di Kota Perwira
Dalam Rapat Koordinasi yang membahas terkait kemiskinan bersama jajaran Kepala OPD, Bupati Tiwi mengatakan, angka kemiskinan di Purbalingga sebenarnya sempat berada di titik terendah pada 2019 yaitu sebesar 15,03 persen.
Namun, menurut Bupati Tiwi, bada pandemi pada awal 2020 membuat angka kemiskinan di Purbalingga kembali naik.
Pada 2020, angka kemiskinan di Purbalingga naik 0,87 persen menjadi 15,90 persen. Angka tersebut terus meroket hingga pada 2021 tercatat angka kemiskinan di Purbalingga mencapai 16,20 persen.
Baca Juga: Gunakan Standar Ketat, Pengadaan Perangkat Desa Rajawana Purbalingga Meloloskan 1 Peserta
Tiwi menambahkan, meski angka kemiskinan di Purbalingga terus meningkat dalam duabtahun terakhir, namun, indeks keparahan kemiskinan mengalami penurunan dari 0,44 persen menjadi 0,42 persen. Sedangkan tingkat kedalaman kemiskinan turun dari 2,32 persen menjadi 2,1 persen.
Merujuk dari data di atas, Bupati Tiwi lantas memaparkan beberapa langkah strategis yang bisa diambil Pemkab Purbalingga.