Ketika peserta sudah berada di luar, lanjutnya, hasil tes tertulis dikumpulkan oleh panitia kemudian dibawa ke ruang panitia.
Baca Juga: Khofifah Minta Warga Tetap Tenang Meski Varian Omicron Ditemukan Di Jawa Timur
Kemudian, penyegelan amplop berisi lembar jawab peserta, menurut keterangan yang ditulis akun Facebook Rahayu Intan tidak dilakukan di depan peserta ujian.
"Sedangkan menurut jadwal, setelah peserta selesai mengerjakan soal ujian, panitia dan peserta seharusnya langsung mengoreksi hasil ujian tanpa mengeluarkan peserta terlebih dahulu," tulisnya.
Baca Juga: Terjerat Hutang dan Main Serong, Warga Banyumas Bunuh Selingkuhan
Alasan protes berikutnya adalah ketika pada awal kegiatan tes tertulis, panitia penyelenggara ujian tidak melakukan pengundian nomor tempat duduk peserta.
"Sehingga menimbulkan dugaan ketidaktransparanan Panitia, hal ini dibuktikan dengan adanya nilai peserta yang sangat menonjol dibanding peserta lain di setiap formasi, Peserta meminta untuk membatalkan hasil seleksi tersebut," tulis akun Facebook Rahayu Intan.
Baca Juga: Suporter Timnas Indonesia Ingin Shin Tae Yong Tetap Tangani Timnas
Sebagai informasi, seleksi pengadaan perangkat Desa Kedungbenda sendiri dilakukan untuk mengisi jabatan Kasi Kesejahteraan, Kasi Pelayanan, Kadus 5 yang sudah kosong beberapa waktu terakhir.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Kemangkon, Iptu Wahyudi membenarkan adanya kejadian penyampaian aspirasi di depan Balai Desa Kedungbenda.