Puluhan Warga Kedungbenda Purbalingga Memprotes Pengadaan Perangkat Desa di Tempatnya

- 4 Januari 2022, 07:58 WIB
Tangkapan layar, Puluhan Warga Kedungbenda Purbalingga Memprotes Pengadaan Perangkat Desa di Tempatnya.
Tangkapan layar, Puluhan Warga Kedungbenda Purbalingga Memprotes Pengadaan Perangkat Desa di Tempatnya. /Facebook @Suara Purbalingga Perwira (SUPER).

Lensa Purbalingga - Akun Facebook Rahayu Intan mengunggah sebuah aksi demo warga Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga yang memprotes proses seleksi pengadaan perangkat desa di tempat mereka.

"Aksi demo warga masyarakat desa kedungbenda bersama peserta penjaringan perangkat desa kedungbenda menolak pengambilan sumpah & pelantikan perangkat desa," tulisnya akun Facebook Rahayu Intan di grup Facebook Suara Purbalingga Perwira (SUPER) pada Senin, 3 Januari 2022.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi di Purbalingga Mengalami Tren Positif

Dalam pengadaan Perangkat Desa Kedungbenda, akun Facebook Rahayu Intan mengatakan ada ketidaktransparanan dalam proses seleksi.

Massa aksi yang berunjuk rasa di depan Balai Desa Kedungbenda menuntut pembatalan acara pengambilan sumpah dan pelantikan perangkat desa Kedungbenda.

Baca Juga: Jokowi Mendapat Informasi Transmisi Lokal Omicorn Di Indonesia

Penolakan dari aksi massa, menurut akun Facebook Rahayu Intan dilakukan pada Jumat, 31 Desember 2021.

"Dugaan ketidaktransparan panitia dalam menyelenggarakan penjaringan dan penyaringan perangkat desa kedungbenda menurut 9 peserta yang tidak lolos ada kronologi kejanggalan," tulisnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Jenis Omricon di Indonesia Bertambah

Beberapa kejanggalan tersebut, menurutnya antara lain, pada saat selesai mengerjakan soal tes tertulis, panitia menyuruh seluruh peserta seleksi keluar ruangan.

Ketika peserta sudah berada di luar, lanjutnya, hasil tes tertulis dikumpulkan oleh panitia kemudian dibawa ke ruang panitia.

Baca Juga: Khofifah Minta Warga Tetap Tenang Meski Varian Omicron Ditemukan Di Jawa Timur

Kemudian, penyegelan amplop berisi lembar jawab peserta, menurut keterangan yang ditulis akun Facebook Rahayu Intan tidak dilakukan di depan peserta ujian.

"Sedangkan menurut jadwal, setelah peserta selesai mengerjakan soal ujian, panitia dan peserta seharusnya langsung mengoreksi hasil ujian tanpa mengeluarkan peserta terlebih dahulu," tulisnya.

Baca Juga: Terjerat Hutang dan Main Serong, Warga Banyumas Bunuh Selingkuhan

Alasan protes berikutnya adalah ketika pada awal kegiatan tes tertulis, panitia penyelenggara ujian tidak melakukan pengundian nomor tempat duduk peserta.

"Sehingga menimbulkan dugaan ketidaktransparanan Panitia, hal ini dibuktikan dengan adanya nilai peserta yang sangat menonjol dibanding peserta lain di setiap formasi, Peserta meminta untuk membatalkan hasil seleksi tersebut," tulis akun Facebook Rahayu Intan.

Baca Juga: Suporter Timnas Indonesia Ingin Shin Tae Yong Tetap Tangani Timnas

Sebagai informasi, seleksi pengadaan perangkat Desa Kedungbenda sendiri dilakukan untuk mengisi jabatan Kasi Kesejahteraan, Kasi Pelayanan, Kadus 5 yang sudah kosong beberapa waktu terakhir.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolsek Kemangkon, Iptu Wahyudi membenarkan adanya kejadian penyampaian aspirasi di depan Balai Desa Kedungbenda.

"Benar, ada unjuk rasa (di Balai Desa) Kedungbenda. Pihak kepolisian juga turun untuk menjaga kondusifitas," kata Iptu Wahyudi.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Facebook @Suara Purbalingga Perwira (SUPER)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah