Dalam amanatnya yang dibacakan Danrem Wijaya Kusuma Kolonel. Inf. Dwi Lagan Safruddin bahwa tujuan dari diadakannya latihan tempur kota terintegrasi tersebut adalah untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan yang terjadi di wilayah Kodam IV Diponegoro yang mencakup Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Baca Juga: Ribuan Paket Hand Sanitizer Diberikan PT HSI Kosmetik Purbalingga Kepada Santri Gayeng
Kemajemukan yang ada di wilayah Jawa Tengah sangat mungkin untuk terjadinya friksi di wilayah tersebut.
“Wilayah Jawa Tengah juga terdiri dari berbagai unsur yang majemuk. Gangguan keamanan seperti radikalisme dan terorisme mungkin saja terjadi sehingga latihan tempur ini perlu dilakukan,” katanya.
Baca Juga: Tangkap Pengedar Pil Koplo di Purbalingga, Polisi Amankan Ratusan Butir
Dia menambahkan, hal yang tidak kalah penting untuk antisipasi gangguan keamanan adalah deteksi dini melalui kegiatan intelijen.
Koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat juga dibutuhkan untuk membangun kepedulian keamanan pada masyarakat.
"Lakukan deteksi dini dengan aktivitas intelijen. Koordinasi dengan untuk membangun kepedulian terhadap keamanan,” imbuhnya.
Baca Juga: Polres Purbalingga Akan Tindak Tegas Pelaku Penimbunan Minyak Goreng
Lebih lanjut, Pangdam menjelaskan bahwa era digital seperti sekarang mengubah pola dan gaya hidup masyarakat yang cenderung lebih memadati kawasan perkotaan.