Syekh Jambu Karang, masih dalam Babad Redi Munggul, melemparkan ikat kepalanya ke langit. Begitupun Syekh Atas Angin melempar sorbannya ke langit.
Sorban siapa yang tertindih sorban lain maka dia akan kalah.
Pada adu ilmu ini, Syekh Jambu Karang mesti mengakui kekalahan. Sorbannya tertindih Sorban Syekh Atas Angin.
Hingga akhirnya Syekh Jambu Karang mengaku kalah dan rela memeluk agama Islam.
Dia juga menikahkan putrinya, Rubiyah Bekti dengan Syekh Atas Angin.
Baca Juga: Mantan Bupati Purbalingga Tasdi: Saya Belum Dipecat, Saya Masih Kader PDIP, Salam Metal
Dari perkawinan itu, lahirlah lima orang anak, Mahdum Khusen, Mahdum Umar, Mahdum Medem, Rubiyah Sekar, dan Rubiyah Raja.
Syekh Jambu Karang lantas menjadi mubaligh dan menyebarkan agama Islam di wilayah yang disebut Cahyana itu.
Hingga akhirnya meninggal dan di Makamkan di sebuah gunung di dekat Ardi Lawet.***