Tiga Kerajaan Islam Di Jawa Mengakui Eksistensi Perdikan Cahyana Purbalingga

- 18 September 2022, 20:25 WIB
Ilustrasi, Pengakuan tiga Kerajaan Islam Di Jawa untuk Perdikan Cahyana di Purbalingga.
Ilustrasi, Pengakuan tiga Kerajaan Islam Di Jawa untuk Perdikan Cahyana di Purbalingga. /YouTube @Lazardi Wong Jawa.

"Surat dari Pangeran Sultan Demak. Ditujukan kepada Mahdum Wali Perkosa di Cahyana. Melalui surat ini saya mengakui tanah Perdikan 'pamardikan' (merdeka) karena Allah, dan barangsiapa mengubah status itu, saya kutuk tak akan selamat dunia-akhirat. Anak cucunya akan sengsara. Akan terkena laknat dari Allah dan mendapat bala bencana dari Wali se-nusa Jawa. Sungguh merdeka karena Allah,".

Baca Juga: Persibangga Purbalingga Siap Hadapi Liga 3 Asprov PSSI Jateng, Ini Jadwal, Lokasi Bertanding dan Lawannya

Serat Kekancingan ini tersimpan di Museum Sono Budoyo, Yogyakarta dan berangka tahun 1403 tahun Saka atau 1481 Masehi.

Pengakuan ini tak hanya diberikan oleh Kesultanan Demak Bintoro, namun juga diakui oleh Kerajaan Islam berikutnya, Kesultanan Pajang.

Sugeng Priyadi menuliskan, Beslit dari Kesultanan Pajang ini berangka tahun 1503 tahun Saka atau 1581 Masehi.

"Penget lajang kang idinira Sultan ing Padjang. Kagaduha dening Paman Machdum Wali Perkasa ing Tjahjana. Mulane anggaduha lajang ingsun sun tulusaken ingkang idin Sultan ing Demak, pinesti jen iku peperdikaning Allah. Sing sapa angowahana ora sun wehi suka halal dunja aherat. Anak putu aba aniaja muga kenaa gutukullah lan kenaa bebenduning para Wali kang pinetak ing Nusa Djawa, iku ingkang wasiat saking Sultan Demak. Estu peperdikane Allah Ta'ala,"

"Surat dari Sultan Pajang. Ditujukan kepada Paman Machdum Wali Perkasa di Cahyana. Surat yang kami lanjutkan dari Sultan Demak, yang mengakui bahwa Cahyana merdeka karena Allah. Barangsiapa mengubah status tersebut, saya pastikan dinistakan dunia akhirat. Anak cucunya akan sengsara dan semoga terkena laknat dari Allah dan kutukan dari Wali se-nusa Jawa. Demikian wasiat dari Sultan Demak. Benar adanya Merdeka karena Allah,".

Baca Juga: Truk Pakan Ternak di Jalan Raya Desa Langgar Purbalingga Terguling Picu Arus Lalu Lintas Terganggu

Terakhir, Beslit dari Ki Gede Mataram dari Kesultanan Mataram yang juga meneruskan pengakuan atas Perdikan Cahyana.

"Penget lajang kang idinira Kandjeng Kjai Gede ing Mataram. Kagaduha dening Kaki Bujut ing Tjahjana ingsun amalurakaken kang wasiat saking Demak, wasiat saking Padjang, sun tulusaken pinesti atugu bumi peperdikane Allah lan kenaa bebenduning para Wali kang pinetak Nusa Djawa lan ora olih berkahingsun. Poma-poma anak putu anak putuningsun pada ngestokna rowang ingsun ametaraben Mataram. Poma-poma. Kang njerat Khai Ketib Pengulu Bau. Titi."

Halaman:

Editor: Kurniawan

Sumber: Jurnal Ilmiah Perdikan Cahyana karya Sugeng Priyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x