Selain Covid-19, Ditemukan Virus Baru dan Berpotensi Lebih Buruk

- 30 Mei 2020, 20:40 WIB
ILUSTRASI penelitian ilmuwan. /Unsplash/Pixabay)
ILUSTRASI penelitian ilmuwan. /Unsplash/Pixabay) /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Sebanyak 6 juta orang telah terinfeksi dan sudah lebih dari 360 ribu meninggal karena virus corona, yang diperkirakan telah ditularkan dari kelelawar ke manusia di Wuhan pada akhir tahun 2019 lalu.

Ilmuwan Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli menyerukan kerjasama international yang lebih besar dalam perang melawan epidemi ini, meskipun Tiongkok mengklaim pada awalnya menutupi bahaya yang ditimbulkan oleh virus corona.

'wanita kelelawar' ini memperingatkan, bahwa pandemi COVID-19 merupakan sebuah 'puncak gunung es'.

Baca Juga: Menurut Peneliti, Matinya Sel Otak Merupakan Gejala Umum pada Pasien COVID-19

Ia mengkhawatirkan akan ada epidemi yang lebih mematikan, kini sedang dalam 'perjalanan'.

Menurut Shi, negara-negara perlu segera meningkatkan penelitian mereka terhadap ancaman penyakit zoonosis yang mematikan, yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman The Sun, ia mengungkapkan, virus baru dan berpotensi lebih buruk sedang ditemukan bahkan saat dunia masih memerangi pandemi saat ini.

Baca Juga: Tak Berbeda dengan Covid-19, Pandemi Flu Burung Sempat Menjadi Momok Dunia

Lebih lanjut, ia mengungkapkan jika tidak mempelajarinya, mungkin akan ada wabah lainnya.

Shi dilaporkan dipanggil ke kota wabah yakni Wuhan, Tiongkok ketika pandemi pertama kali muncul pada Desember 2019 lalu.

Halaman:

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x