Imam Besar FPI Habib Rizieq Berencana Datang ke Banten, Ulama dan Kyai Sepuh Turun Gunung!

27 November 2020, 12:42 WIB
Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab /Arahkata.com

Lensa Purbalingga – Ulama besar dari banten, Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi mengeluarkan pernyataan dan imbauan, menyusul Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab berencana datang ke Banten.

Penyataan dan imbauan penting dari Ulama besar kharismatik itu ditayangkan melalui video berjudul 'Ulama dan Kyai Sepuh Banten Akhirnya Turun Gunung! sikapi HRS dan FPI' yang diunggah di akun Youtube KBN Nusantara, pada Kamis, 26 November 2020

Dalam video tersebut, Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi yang merupakan tokoh ulama kharismatik dari Banten itu duduk sembari membacakan naskah deklarasi damai.

Baca Juga: Debat Publik, Bambang Irawan ; KPU Purbalingga Dinilai Tidak Konsisten

Tokoh ulama besar dari Banten itu meminta agar masyarakat Banten menghindari kegiatan yang dapat menyebabkan penularan virus Corona serta selalu mematuhi protokol kesehatan.

Berikut isi pernyataan sikap dari Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani, ulama, kyai, santri, dan tokoh se-Provinsi Banten, seperti yang sebelumnya ditayangkan Jurnalpresisi.com dalam artikel “Sikapi Habib Rizieq dan FPI, Para Ulama dan Kyai Sepuh Banten Turun Gunung!”

Deklarasi damai, bersama saya, Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi al-Bantani, ulama, kyai, santri, dan tokoh se-Provinsi Banten, menimbang dan memerhatikan situasi akibat pandemi Covid-19 serta adanya peningkatan kegiatan masyarakat yang mengakibatkan kerumunan massa sehingga berpotensi tersebarnya virus sebagaimana dimaksud, maka saya bersama mereka menyatakan :

Baca Juga: Ada Peluang Dapat Bansos Modal Usaha Rp3,5 Juta dari Kemensos, Segera Cek NIK KTP Melalui Link Ini

1. Mengajak seluruh komponen masyarakat agar patuh dan menerapkan protokol kesehatan, mengindari dan atau menunda setiap kegiatan, termasuk tunda rencana kunjungan Habib Muhammad Rizieq Shihab ke banten yang dapat mengakibatkan terjadinya kerumunan massa serta dapat menyebabkan tersebarnya virus Covid-19 dalam masyarakat.

2. Mendukung dan mendesak langkah tegas pemerintah (gubernur, bupati, dan walikota), aparat keamanan (TNI-Polri), dan Satgas Covid-19 se-Provinsi Banten untuk memberikan contoh penegakkan hukum, penegakkan disiplin kepada siapapun yang abai terhadap protokol kesehatan, dan kepada siapapun yang berpotensi merusak dan memecah belah kesatuan umat dan bangsa.

Baca Juga: Edhy Prabowo Resmi Tersangka, Luhut Pandjaitan Ditunjuk Jadi Menteri KPP Ad Interim

Baca Juga: Foto Bersama Ganjar Digunakan Untuk Kampanye, Istri Mantan Bupati Mengadu Ke Bawaslu

3. Menyerukan bersatunya ulama dan umaro untuk bersama membangun bangsa, menjaga keutuhan NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

4. Menegaskan bahwa tugas dan fungsi ulama menyampaikan pesan damai ajaran Islam Rahmatan lil alamin, berkarakter dan berbudaya Indonesia senantiasa dihiasi kesopanan dan kesatuan dalam tindakan dan ucapan, penuh ketawadhuan sebagai wujud nyata dari akhlaqul kharimah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Viral! Video Teriakan 'Hancurkan Risma!' Beredar Luas Jelang Pilkada 2020 di Surabaya

Baca Juga: Miris! Pekerja Migran Indonesia Kembali Alami Penyiksaan di Malaysia

5. Menyerukan kepada seluruh tokoh agama dan bangsa, apapun latar belakangnya (sosial, ekonomi, dan politik) hentikan provokasi politik pecah belah bangsa, mari kembali ke pangkuan ibu pertiwi bersama dengan negeri, mengayomi semua anak bangsa.

Abuya Ahmad Muhtadi merupakan salah satu ulama di tanah air yang lahir pada tanggal 26 Desember 1953 dan diakui sebagai pakunya tanah Banten, serta seorang ulama yang terdaftar dalam jajaran Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Baca Juga: Terkait Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Narji dan 2 Artis Lainnya Temui Pangdam Jaya, Ada Apa?

Beliau adalah putra dari Abuya Muhammad Dimyathi Al-Bantani atau biasa dipanggil Mbah Dim yang merupakan Ulama Kharismatik pendiri pondok pesantren Roudotul 'Ulum Cidahu, Pandeglang, Banten.

***(M A Rahman/Jurnalpresisi.com)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler