Lensa Purbalingga - Hujan deras kini masih melanda sebagian Pulau Jawa. Hal tersebut membuat sebagian wilayah terdampak musibah banjir.
Apalagi dengan intensitas curah hujan yang tinggi, dan saluran irigasi yang penuh menyebabkan air meluap mengakibatkan banjir.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Pemprov Jateng lakukan persiapan
Kali ini banjir melanda Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Dikutip dari ANTARA dengan artikel berjudul Banjir Lamongan rendam 5.947 rumah di enam kecamatan
Banjir yang melanda Kabupaten Lamongan, Jawa Timur merendam sedikitnya 5.947 rumah di enam kecamatan, masing-masing Karangbinangun, Glagah, Deket, Kalitengah, Turi, dan Karanggeneng dengan ketinggian air mulai dari 25 cm sampai 85 cm.
Baca Juga: Presiden Tiga Periode! Jokowi Tegaskan Tak Ada Niat, Ikuti Undang-Undang yang ada
Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Muslimin di Lamongan, Senin mengatakan, banjir kali ini merupakan gelombang kedua .
Banjir di Lamongan Jawa Timur ini akibat luapan Bengawan Njero yang disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Orang Tua di Purbalingga yang Tega Rantai Anaknya, Kini Ditolak Warga
"Setelah sempat surut di awal Februari lalu, sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan kembali dilanda banjir. Meski tidak sebesar gelombang pertama, banjir susulan kali ini merendam tak kurang dari 5.947 rumah di enam kecamatan," katanya.
Ia mengatakan, tren kenaikan air terjadi pada awal Maret 2021, dan dengan jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 5.957 KK, atau 27.419 jiwa.
Adapun kerugian ekonomi akibat banjir susulan diperkirakan mencapai Rp25,5 miliar, dilihat dari luasan lahan tambak yang tersapu banjir seluas 7.623 hektare (ha).
"Kami belum bisa menyalurkan bantuan ke wilayah yang terdampak banjir, lantaran kondisi cuaca yang belum memungkinkan. Untuk sementara menunggu waktu yang tepat, karena cuaca yang ekstrim kali ini dimungkinkan ada naik air jadi kita menunggu waktu aja," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Prokopim Pemkab Lamongan, Arif Bachtiar mengatakan, pemkab telah mengaktifkan semua pompa dengan kapasitas 500-1000 kubik per detik yang ditempatkan di dua titik.
Baca Juga: Di Purbalingga, Orang Tua Tega Menyekap dan Merantai Anaknya Sendiri
Ia menjelaskan pompa-pompa air itu sudah lama diaktifkan dan ke depan dilakukan peningkatan dan optimalisasi daya tampung embung, rawa dan saluran.
Baca Juga: Ngaku Chef Janjikan Mobil Brio, Pemandu Lagu di Kebumen Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah
"Kami juga akan melakukan komunikasi lintas kabupaten, seperti dengan Bojonegoro, Tuban dan Gresik," katanya.***