"Kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensinya sangat besar. Di Buddha itu, setahun minimal ada lima perayaan keagamaan. Bayangkan saja, akan ada sekian juta orang yang akan berkunjung ke Borobudur dan itu bisa berkali-kali dalam setahun," bebernya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Sepesialis Pencuri Helm di Purbalingga
Baca Juga: Nasi Rames Pinggir Jalan Murah Rasa Spektakuler, Hanya Ada di Rasbun Pasar Segamas Purbalingga
Baca Juga: Bejad! Ayah di Banyumas Tega Berbuat Asusila Kepada Anak Tirinya
Dengan menjadikan Borobudur sebagai tempat ibadah umat Buddha dunia, maka nilai religiusitas, pergaulan antar agama maupun dengan masyarakat internasional di kawasan Borobudur semakin kuat.
Ia pun berharap, melalui rencana ini, Menag bisa merangkul semua pihak yang berkepentingan untuk berkomunikasi antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Baca Juga: Tiwi : Korban PHK Prioritas Dapat Kartu Pra Kerja
Baca Juga: Jalan Alternatif Kebumen - Wonosobo Lumpuh Total Akibat Tanah Longsor
Baca Juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang Dua Minggu, Begini Kata Ganjar Pranowo
"Saya kira langkah-langkahnya harus disiapkan dengan baik, dan kelompok masyarakat yang ada di sana harus diajak bicara agar memahami pada keputusan ini. Pada prinsipnya saya mendukung karena ini bagus sekali," kata Ganjar.***