Maka, menurut Aziz, harus benar-benar dipetakan, mana yang menjadi prioritas.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka, Pemprov Jateng lakukan persiapan
“Jawa Tengah dengan penduduk 36 juta orang, memiliki APBD Rp 26 triliun. Makanya kalau usulan dari bawah belum terakomodir, ya mohon bersabar. Semoga dengan kesabaran, akan mendatangkan berkah di lain waktu,” ungkapnya.
Aziz mendorong pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Tengah agar terus naik. Sehingga, semakin banyak aspirasi yang bisa masuk ke sistem perencanaan selanjutnya.
Baca Juga: Orang Tua di Purbalingga yang Tega Rantai Anaknya, Kini Ditolak Warga
Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto mengakui, efek pandemi memang turut berdampak pada PAD Jawa Tengah.
Saat ini, dari total PAD kisaran Rp15 triliun, sebanyak Rp11 triliun bersumber dari pajak. Karenanya, dia mengajak supaya masyarakat tetap disiplin membayar pajak.
“Mulai pajak kendaraan bermotor, pajak rokok, pajak air permukaan, dan pajak yang lain, PAD paling besar dari situ. Kita bahasanya metani, sektor-sektor mana saja yang bisa digenjot lagi pendapatannya,” tuturnya.***